Menikmati Surga di Bumi Melalui Keluarga (7)

Hari ke 7

Dimanjakan

Filipi 2:4 “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”

Memanjakan sering berkonotasi negatif, itu benar ketika salah sasaran. Ada kalimat yang pernah saya baca, “Manjakanlah pasangan Anda, bukan anak-anak Anda!”

Ya ... memanjakan anak-anak akan membawa petaka pada diri mereka, tapi memanjakan istri Anda akan membawa kebahagiaan kepadanya dan pernikahan Anda.

Perlu diketahui para suami yang memanjakan istri akan memunculkan sensasi yang luar biasa. Di jaman sekarang jarang sekali para suami melakukannya. Memanjakan istri, membuat istri merasa diperhatikan dan disayang. Membebaskan istri dari rutinitas dan mengajaknya “bersenang-senang” adalah bagian dari memanjakan istri.

Wanita ingin dimanjakan. Memanjakan tidak perlu sering dilakukan, malah jadi lebay, tapi lakukanlah dengan rutin setidaknya berapa kali setahun, dengan momen2 khusus seperti ulang tahun, mothers day, valentine’s day, anniversary. Berikan kesempatan para istri untuk “bermalas-malasan” tidak melakukan aktifitas harian mereka. 

Manjakanlah mereka dengan mengajak dinner berdua, mengirimkan bunga ke kantornya jika seorang karyawati sebuah perusahaan. Memberikan pujian di hadapan teman2 mereka. dan banyak lagi cara untuk memanjakannya.

Anda sekarang sudah tahu apa sebenarnya yang diinginkan oleh wanita dalam hidup Anda. Lakukanlah apa yang Anda perlu lakukan untuk menciptakan sebuah pernikahan yang lebih langgeng, lebih kuat, dan lebih bahagia.

Kita hanya mempunyai kesempatan sekali seumur hidup untuk menjadi seorang suami dan seorang ayah. 

Tanyakan pada diri sendiri sekarang, “Berapa banyak waktu yang aku habiskan bersama pasangan?” dan ketika bersama pasangan, apa yang paling sering dibicarakan?

Jika suami istri hanya menjadi sekadar teman sekamar, pasangan suami istri hidup hanya berkisar seputar pekerjaan, anak dan hobi-hobi lainnya, ... dan jika jawabannya YA. Perlu diketahui bahwa tanpa sadar Anda telah memanipulasi pernikahan.

Memikirkan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mengadakan waktu bersama pasangan: menonton film, membaca buku bersama, jalan-jalan dengan mengendarai mobil. 

Pernahkan Anda secara khusus “dating” bersama pasangan, hanya berdua tanpa anak-anak? Berbicara banyak hal diluar kesibukan harian seperti pekerjaan dan anak-anak? Pernahkah Anda memuji pasangan di hadapan orang lain?

Mendiskusikan dan berani membahas tentang konflik yang sering terjadi bahkan kemesraan suami istri? Karena saat suami istri belajar terbuka dengan “jiwa” mereka, masing-masing akan diberi kemampuan untuk mengenal pasangan lebih dan lebih dalam lagi. 

Tidak ada ketakutan untuk berpendapat dan menyampaikan argumen. Belajar untuk mengambil keputusan bersama. Dan berlatih untuk menghargai pendapat pasangan.

Mazmur 128 ...

Menuliskan, berbahagialah setiap orang (laki-laki) yg takut akan Tuhan, 

Istrimu akan seperti pohon anggur yang subur di rumahmu, anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu.

Semua tindakan2 kecil seperti memberi perhatian, penghargaan, pujian, kata2 cinta dan pelukan, melakukan hal2 kecil, dan memanjakan yg kita pelajari selama seminggu ini bisa dilakukan, dimulai ketika suami (laki-laki) takut akan Tuhan.

Mengapa? Supaya para suami mau dan mampu melakukannya dengan tulus tanpa manipulasi, kepura puraan dan motivasi2 tertentu.

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Yang saya tulis hanya tips2 sederhana dan terlihat sepele, tapi itulah aplikasi Firman Tuhan dalam keseharian bersama pasangan dan anak2 Anda... dan kalau tidak Anda lakukan dengan kesungguhan hati, itu hanya sekadar teori saja. Libatkan Tuhan di setiap tindakan yang dilakukan. Jadikan diri Anda sebagai saluran kasih Tuhan terhadap pasangan.

Selamat beribadah Tuhan memberkati.

Tweet