KEPUTUSAN DALAM KELUARGA MENENTUKAN TAKDIR GENERASI
By
Moment of Unity Official
—
Rabu, 10 Agustus 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
2 Raja-raja 9 & 10
Setelah peristiwa kebun Anggur Nabot, maka Tuhan mengurapi Yehu jadi Raja Israel menggantikan keluarga Ahab. Misi Yehu yang paling utama adalah melenyapkan kelaurga Ahab sebagai hukuman atas kekejian Ahab yang membawa bangsa Israel menyembah Baal dan membunuh banyak nabi-nabi Tuhan.
Yehu, seorang panglima bawahan Ahab, memang segera bertindak. Dia melakukan tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Keluarga Ahab dibinasakan semua kecuali seorang anak perempuan Ahab, yitu Atalya yang menjadi permaisuri Raja Yehuda, Ahazia. Izebel pun ikut terbinasa.
Semua nabi Baal dan patung Baal dimusnahkan dari seluruh daerah Israel. Yehu berusaha dengan giat, cerdik, taktis dan berani.
Yehu menggunakan taktik, siasat dan kecerdikan dalam menjalankan usahanya.
Akibatnya Yehu menjalankan misi dari Tuhan dengan tepat, maka Tuhan memberikan anugerah besar bagi Yehu dan keturunannya. Ada 4 keturunan Yehu yang menjadi raja Israel.
Sayangnya Yehu hanya memnusnahkan keluarga Ahab dan Baal saja, tapi dia menyembah kepada patung anak lembu emas. Walaupun demikian, Tuhan tetap menepati JanjiNya, ada 4 raja setelah Yehu turun temurun. Semua keturunan Yehu tidak ada yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan sama seperti Yehu. Maka tahta Yehu hanya sampai keturunan keempat saja.
Dari kisah ini dapat dilihat bahwa keputusan dan tindakan orang tua, sangat menentukan masa depan keturunannya. Yehu telah mengambil keputusan dan tindakan tepat ketika menjalankan misi dari Tuhan dengan giat dan tepat. Akibatnya ada 4 keturunan yang menjadi raja Israel.
Keputusan suami istri di saat ini, menentukan masa depan keturunan kita. Keputusan bercerai baik secara jiwa maupun hukum, pasti ada akibat yang buruk sekali bagi keturunan selanjutnya.
Sebaliknya keputusan untuk berubah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, melahirkan generasi mulia.
Dimulai dari keputusan untuk mengikuti Retreat MoU, lalu mempraktekkan prinsip-prinsp yang di dapat, membangun budaya doa bersama, mengubah cara hidup dan berpikir yang lama, membangun kesatuan suami istri, menjalankan tanggung jawab dengan konsisten, maka itu sudah menentukan masa depan keturunan kita. Anak cucu kita pasti menjadi orang-orang yang berpengaruh, tidak akan menjadi pengemis, menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Orang tua Ahok, Gubernur DKI saat ini, mungkin tidak terpikir anaknya menjadi gubernur di Jakarta.
Sebagi orang daerah rasanya mustahil menjadi gubernur di propinsi nomor satu di Indonesia. Ada banyak kendala menuju ke sana. Namun Tuhan berkenan mengangkat Ahok menjadi gubernur. Maka hal yang tadinya mustahil, sekarang terjadi. Ini hanya sekedar contoh fenomenal yang nyata saat ini.
Keturunan kita juga akan menjadi orang-orang yang fenomenal. Dari keturunan kita, yang sudah mengambil keputusan untuk membangun keluarga dengan landasan kebenaran Firman Tuhan, pasti bermunculan orang-orang yang menjadi jawaban bagi dunia ini. Keturunan kita menjadi bintang-bintang yang cemerlang, anak-anak panah yang tepat sasaran.
Inilah yang dirindukan semua orang, yaitu saat anak-anak Tuhan dinyatakan di tengah dunia yang gelap ini.
0 Response to "KEPUTUSAN DALAM KELUARGA MENENTUKAN TAKDIR GENERASI"