Iklan

PENGUASAAN LIDAH

141:3
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
141:4
Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
_________
Alangkah indahnya kalau ucapan yang kita dengar adalah kata-kata seperti “Aku mengasihimu” atau “Maafkan kesalahanku” atau “Terima kasih, Tuhan” atau “Aku mendoakanmu”.

Akan tetapi, tidak semua kata-kata yang kita ucapkan seindah, selembut, atau sebaik itu. 

Bagaimana dengan kemarahan meluap-luap
atau komentar merendahkan yang pernah kita ucapkan? Tentu tidak seorang pun ingin mendengar kata-kata yang amat kita sesalkan itu.

Seperti Daud sang pemazmur, kita rindu ucapan kita dikendalikan oleh Tuhan. 

Ia berdoa, “Ya Tuhan, jagalah mulutku dan awasilah bibirku.” 

(Mzm. 141:3). Syukurlah, Tuhan mau melakukannya. 

Dia dapat menolong kita untuk mengendalikan ucapan kita. Ia sanggup menjaga mulut dan bibir kita.
Sementara kita belajar untuk memperhatikan dengan cermat segala ucapan yang keluar dari mulut kita dan mendoakan perkataan yang hendak kita ucapkan, Tuhan akan mengajar kita dengan sabar dan memampukan kita untuk mempunyai pengendalian diri. 

Lebih dari semua itu, Dia mengampuni ketika kita gagal dan Dia senang ketika melihat kita mau bergantung kepada-Nya.


Cobalah mengingat-ingat perkataan yang baru-baru ini pernah Anda ucapkan tetapi yang kemudian Anda sesali.
Mintalah kepada Tuhan agar Dia menolong Anda untuk menjauhi kata-kata yang tidak pantas.


Penguasaan lidah adalah bagian dari pengendalian diri dalam hasil buah roh..

0 Response to "PENGUASAAN LIDAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post