Iklan

MENGANDALKAN TUHAN ATAU DIRI SENDIRI

Dimensi hidup iman kita ditentukan oleh faktor hubungan antara Allah dengan manusia. Faktor hubungan /relasi ini bisa dilihat dari sisi Allah (Ilahi) dan sisi manusia (human) 
Kitab Perjanjian Lama banyak kisah yang menggambarkan faktor sisi manusia  sedang Perjanjian Baru banyak faktor sisi Allah   
Yeremia 17:5-8 : Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 
Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. 
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah
Ayat diatas berbicara sisi manusia  yaitu tergantung pada diri kita apakah mau mengandalkan diri sendiri atau mengandalkan Tuhan ? 
Hidup pernikahan kita apakah mengandalkan kekuatan manusia atau mengandalkan Tuhan ? Ketika kita membangun pernikahan kita untuk menjadi suatu bangunan yang kokoh. Fondasi yang bagaimana yang kita letakkan? Apakah seperti mendirikan rumah diatas pasir yaitu dengan kekuatan diri sendiri disertai pandangan pernikahan menurut kebenaran diri sediri  Atau kita bangun seperti membangun rumah diatas fondasi batu yang kokoh yaitu Kristus sebagai fondasi dasar yg mendasari bangunan pernikahan kita 1 Kor 3:11.
Pernikahan yang kuat kalau menyertakan Tuhan seperi tali yang ketiga yang akan menjalin jalinan jiwa suami istri (pernikahan adalah jalinan jiwa suami istri yg akan mempersatukan keduanya) Pengkhotbah 4:12 : Bilamana  seorang bisa dialahkan dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Tuhan adalah tali ketiga dalam kesatuan suami istri) 
Dua hal diatas memberikan pengertian bahwa kekuatan pernikahan ditentukan oleh bagaimana kita mengandalkan menyertakan melibatkan Tuhan bukan oleh kekuatan diri sendiri.

0 Response to "MENGANDALKAN TUHAN ATAU DIRI SENDIRI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post