STOP DARI PEMIKIRAN ASUMSI
By
sianny
—
Sabtu, 18 Maret 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Yohanes 15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu."
Ada satu jenis dosa yang sering tidak kita sadari telah kita perbuat, namanya prasangka/asumsi. Dosa yang satu ini sering disebut silent killer atau pembunuh diam-diam. Prasangka adalah memberikan penilaian kepada seseorang tanpa memberinya kesempatan untuk menjelaskan. Tanpa sadar kita sudah mematikan karakter seseorang lewat label yang kita buat kepadanya. Benar-benar sebuah kebencian tanpa alasan. Kemalasan melakukan konfirmasi dan verifikasi membuat kita dengan mudahnya menelan semua informasi yang beredar setiap hari. Seringkali kebenaran sebuah informasi baru terungkap bertahun-tahun kemudian. Jika selama itu kita menyimpan informasi salah sebagai kebenaran, selama itu pula kita sudah menyimpan dosa.
Sebaliknya kita juga tidak bisa memaksa orang lain untuk memiliki pandangan yang baik kepada kita. Raja Daud juga sering mengadu kepada Tuhan mengapa banyak orang yang membenci dirinya tanpa alasan. Hal yang sama mungkin sering kita alami. Meski kita melakukan kebaikan, tetap saja orang menanggapinya berbeda. Bukan hanya kita yang sering disalahmengerti, dicurigai, bahkan mendapat perlakuan tak pantas sebagai balasan untuk hal baik yang kita lakukan. Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mengalaminya. Setelah semua hal baik yang telah Ia perbuat, tetap saja Dia dibenci tanpa alasan, bahkan hingga wafat di kayu salib.
Oleh karena itu mari kita tetap lakukan kebaikan, meski kita sering disalahmengerti dan dibenci tanpa alasan.
Tetap melihat orang lain dengan kasih yang baru setiap hari seperti Tuhan melihat kita selalu baru meskipun kita banyak bersalah sebelumnya.
Oleh karena itu mari kita tetap lakukan kebaikan, meski kita sering disalahmengerti dan dibenci tanpa alasan.
Tetap melihat orang lain dengan kasih yang baru setiap hari seperti Tuhan melihat kita selalu baru meskipun kita banyak bersalah sebelumnya.
0 Response to "STOP DARI PEMIKIRAN ASUMSI"