KEBAHAGIAAN
By
sianny
—
Minggu, 03 September 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Filipi 3 : 19
Selain sebagai bentuk dari komitmen kita kepada pasangan, Tuhan juga memakai pernikahan untuk mengkuduskan dan membentuk karakter dari masing-masing kita.
Dunia sering menyalah artikan kebahagiaan dari makna aslinya. Kita pasti sering mendengar berita dimana seorang selebriti terkenal setelah bercerai dari pasangannya segera berpasangan dengan selebriti lainnya. Sementara mengakui bahwa ia merindukan anak-anaknya, ia berkata kepada wartawan "Saya baik-baik saja dan bahagia, saya belum pernah sebahagia ini".
Saat sebuah pernikahan kandas, pasti ada banyak tekanan yang luar biasa berat yang mengantar pada perceraian. Dan, keluar dari beratnya tekanan itulah yang seringkali membuat orang merasa sepuluh tahun lebih muda.
Terkadang kita tergoda untuk melepaskan suatu hubungan dan memulai dengan yang baru, berharap akan terbebas dari beban masa lalu dan juga tekanan masa kini.
Namun yang sering dilupakan adalah perasaan dan kesejahteraan dari anggota keluarga yang ditinggalkan. Apabila kita membangun kebahagiaan di atas kemalangan orang lain, apakah itu merupakan kebahagiaan sejati?
Terkadang rutinitas kehidupan keluarga dapat menyembunyikan mujizat yang setiap hari kita nikmati, Seringkali kita dibutakan saat kita sendiri dikelilingi oleh berkat itu sendiri dan menjadi mudah untuk selalu melihat sisi buruknya - sifat pasangan kita yang menjengkelkan, anak-anak yang susah diatur, keriput pada kulit pasangan kita. Namun apabila sesuatu terjadi dan semua itu terenggut dari kita, keinginan terbesar kita adalah mengembalikan semuanya.
Terkadang bahagia adalah sesederhana seperti :
Ketika mengetahui bahwa walaupun anak-anak sering bertengkar dan saling mengeluh satu dengan yang lain, saat tantangan yang sebenarnya muncul, mereka akan tetap saling mendukung.
Ketika mengetahui bahwa walaupun kita telah mengecewakan pasangan kita berulang kali dan berdosa terhadapnya, dan walaupun kadang-kadang kita meremehkannya dan tidak memberi perhatian sepenuhnya yang layak ia dapatkan, ia masih menantikan kita pulang.
Menjalani kehidupan sebagai keluarga tidak selalu mudah ataupun menyenangkan, tapi saat kita mengikatkan diri dalam perjanjian seumur hidup di hadapan Tuhan, perjanjian itu tidak bisa dibatalkan, hanya bisa ditepati atau diingkari.
Saat meskipun kita masih berbuat dosa tapi kita masih saling memaafkan, saling mendoakan, mencari Allah bersama-sama dan menjadikanNya kepala dari keluarga kita, itulah yang disebut kebahagiaan.
0 Response to "KEBAHAGIAAN"