Iklan

MEMELIHARA DAN MENAMBAH IMAN

2 Tim 4:7:" ... telah memelihara iman"
Luk 17:5:".....Tambahkanlah iman kami!"

Mengapa 'memelihara iman' dan 'tambahkanlah iman kami'? karena kita menghadapi 2 tantangan, yaitu :
1. Penyesatan yang memalingkan dari kebenaran dan tidak menurut ajaran sehat ; atau ditaruh di kondisi yang akan menyesatkan seperti kesenangannya pada hal-hal duniawi, nilai nilai filsafat atau perspektif duniawi, terikat pada gadget, media sosial dan tidak menyukai membaca merenungkan firman Tuhan, pornografi, percabulan, perselisihan, persaingan, iri hati, kebencian, permusuhan, materialis, kesenangan diri / hawa nafsu, kecemaran, egois, selfish, drug, sihir, penyembahan berhala, penolakan pada Allah - Gal 5:19-21, Kol 3:5, Roma 1:18-32 

2. Dosa yang diulang ulang / menjadi kebiasaan , karakter yang sulit bertobat walau sudah berulang kali ditegur dinasehati bahkan diampuni dosa dan kesalahannya

Dua tantangan ini dihadapi dengan "iman" 
Ibrani 11:6 " ... tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah... barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada... ..... Iman percaya (believe) - mempercayai (trust) - mengalami bukti dari apa yang dipercayai (do ing)
Sebelum Adam Hawa jatuh kedalam dosa di taman Eden, Allah hadir sehingga tidak dibutuhkan iman. Namun Adam Hawa jatuh kedalam dosa mereka terpisah dari Allah (Yes 59:1-2), sehingga untuk menghampiri Allah yang Maha tak terbatas tak kelihatan dibutuhkan iman. Iman menjadi faktor relasi / hubungan antara manusia dengan Allah. Allah mengambil inisiatif untuk mewujudkan relasi ini dengan menyatakan Diri Nya dengan kasih, penebusan, anugerah, kemurahan, berkat, penyertaan, perlidungan, pemeliharaan, kesetiaan dst yang tak terbatas pada manusia berdosa. 
Jadi ketika kita menghadapi tantangan diatas berkatalah kita: "....kami telah memelihara iman dan tambahkanlah iman kami"

Pada akhir tahun biasanya kita mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan berharap akan meningkatkan yang belum tercapai di tahun berikut. 
Survey menyatakan bahwa lebih 70% mengevaluasi keuangan, selanjutnya karier, kesehatan, materi ingin memiliki benda" seperti rumah, mobil, wisata, dsb tapi hanya kurang 5% yang mengevaluasi keluarga, pernikahan..... dan kurang dr 1% mengevaluasi  iman/ relasi dengan Tuhannya. 
Data ini memprihatinkan karena relasi dengan Tuhan/ iman nenjadi kurang penting atau menganggap hal itu sudah berjalan otomatis ketika melakukan aktifitas rohani rutin .  
Apakah kita juga menerima pasangan pernikahan dengan beriman kepada Tuhan? bahwa dialah pasangan yang paling cocok diberikan Tuhan pada kita? 

0 Response to "MEMELIHARA DAN MENAMBAH IMAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post