COVENANT VS CONTRACT (5)

Selama 6 hari ini kita sudah merenungkan tentang fondasi Pernikahan kita yang seharusnya di dalam Tuhan Yesus yaitu Covenant (Perjanjian Seumur Hidup).

Jelas terlihat bahwa Pernikahan yang Covenant adalah:

* Proaktif/berinisiatif dari diri sendiri* untuk melakukan hal-hal positif dan baik untuk mengasihi pasangan & keluarga.

* Tidak menuntut  kepada pasangan untuk berubah  seperti yang kita mau, tetapi tetaplah berdoa untuknya dan serahkanlah perubahannya kepada Tuhan serta berikanlah teladan (contoh perilaku) dalam mentaati nilai-nilai kebenaran.

 * Selalu ingat bahwa motivasi hati kita adalah memberi keuntungan, dan kebahagiaan bagi keluarga. 

* Selalu mau membangun kehidupan saling percaya dan menjaga kepercayaan yang sudah diberikan pasangan kita. Kalaupun disakiti pasangan, kita rela mengampuni dan bersama-sama Tuhan bangunlah kembali kepercayaan dan kasih kita kepadanya. (Berikanlah kasih AGAPE kepada pasanganmu)

* Berjalanlah terus bersama Tuhan untuk memegang  Covenant dalam pernikahan, sampai waktunya kita pulang ke rumah Bapa di sorga. 

Tahukah saudara, jika kita hidup di dalam covenant dengan pasangan kita dan menghormati Tuhan dalam pernikahan kita, kita sedang melakukan 2 hukum yang terutama didalam Firman Tuhan.

Matius 22:37-39 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

(Pasangan kita adalah sesama manusia yang paling dekat)

Kasih, kesetiaan, ketulusan dan iman yang ditabur tidak akan pernah sia-sia, berdampak kekal dan keturunan kita akan berbahagia.

Galatia 6:8 (TB)  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Amsal 20:7 (TB)  Orang benar yang bersih kelakuannya — berbahagialah keturunannya. 

Bersemangatlah melakukan kebenaran! Karena sekalipun suatu hari nanti, tubuh jasmaniah kita mati, iman kita berdampak kekal, teladan hidup kita terpatri dalam benak  anak-anak kita, doa-doa kita bagi keturunan kita tetap berjalan, keturunan kita diperhatikan Oleh Tuhan, anak cucu orang benar tidak ditinggalkan, karena Tuhan kita hidup.  Halleluya.. 

Kiranya berkat dari Allah Bapa, Cinta Kasih Tuhan Yesus, dan Persekutuan dari Roh Kudus menyertai kita selama-lamanya. Maranatha... 

(David - Endang)

Tweet