MEMBANGUN KESATUAN SUAMI ISTRI (5)
By
sianny
—
Jumat, 06 Juli 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Mazmur 133:1-3 (TB) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Apa Arti Kesatuan ?
Kesatuan tidak sama dengan satu. Desain Kesatuan mengandung arti “bersatunya bermacam-macam perbedaan, karakter, sifat, temperamen, kebiasaan, dan lainnya dalam satu kesatuan yang utuh dan harmoni. Ayah, ibu, dan anak adalah pribadi yang berbeda dengan karakter, temperamen, sifat, hobi, dan kesukaan yang berbeda-beda. Namun, perbedaan itu bukan alasan untuk tidak bisa bersatu. Satu prinsip yang harus kita pelajari adalah perbedaan itu indah.
Pentingnya Kesatuan
…. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehinggakeduanya menjadi satu (Kej. 2:24)Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun![1] … Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.(Mzm. 133:1-3)… “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota ataurumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. (Mat 12:25)
Membangun Kesatuan dalam Keluarga
Berpusat pada Kristus Keluarga yang berpusatkan Kristus adalah keluarga yang setiap anggota keluarganya secara aktif, kreatif, proaktif, dan positif berfokus pada Kristus.Keluarga yang berpusatkan Kristus akan sungguh-sungguh menjadikan Tuhan sebagai Tuhan. Tuhan menjadi pemandu jalan kehidupan keluarga.Keluarga yang berpusatkan Kristus akan sanggup mengatasi setiap tantangan, kesulitan, dan pergumulan karena melihat hal itu sebagai ujian iman untuk semakin berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam Kristus (Kol. 2:6-7).Keluarga yang berpusatkan Kristus adalah tempat pertama dan terutama bagi pendidikan moral dan kerohanian anak (Ul. 6: 4–9).Keluarga yang berpusatkan Kristus adalah keluarga yang menjadikan firman Tuhan sebagai dasar dalam berpikir dan bertindak. Komunikasi yang Bermakna.
Komunikasi adalah proses “sharing” diri secara verbal maupun nonverbal yang dilakukan dengan baik, sehingga pasangan dapat menerima dan mengerti apa yang Anda “sharing-kan” kepadanya. Dalam komunikasi, dimensi rohani dalam komunikasi menjadi dasar dimensi lainnya. Kesatuan aspek rohani ini sangat penting. Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. … Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (2 Kor. 6:14-15)
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam komunikasi keluarga yang bermakna, yaitu: (1) Aspek jiwa, yaitu pikiran[2], perasaan[3], dan kemauan[4]; (2) Fisik, kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, papan, dan seks). Pertahankan dan tumbuhkembangkan hubungan positif. Hindari hal-hal yang menganggu (berdiam diri, curiga, marah, sakit hati, salah pengertian, takut, perasaan bersalah, dll.); (3) Perbedaan psikofisiologis, perbedaan fisik dan psikis saling memengaruhi dalam komunikasi; (4) Pola komunikasi. Suami cenderung berkomunikasi dengan tujuan memecahkan suatu masalah serasional mungkin, berbeda dengan istri yang lebih mengutamakan hati. Suami pada umumnya lebih bersifat nonverbal, beda dengan istri.
Keterbukaan
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kej. 2:25) Kata “telanjang” menunjuk pada keterbukaan dalam hubungan, misal keuangan. Keterbukaan menunjukkan kepercayaan dan kedewasaan dalam suatu hubungan. Hubungan suami-Istri dan orangtua-anak harus terbuka.
Keterbukaan penting untuk menghadapi masalah-masalah pribadi antar anggota keluarga. Keterbukaan adalah luapan hati nurani yang murni dan merupakan langkah menuju pemulihan jiwa yang terluka dalam keluarga yang mengalami masalah.Gbu
0 Response to "MEMBANGUN KESATUAN SUAMI ISTRI (5)"