Iklan

PASANGAN YANG SEPADAN

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 1:27

Saat kita pertama kali jatuh cinta, memikirkan pasangan adalah hal yang sangat wajar, kita sibuk melakukan investasi dalam hubungan dengannya dan fokus pada hal-hal yang mempunyai persamaan dengan pasangan kita, dan senang saat mengetahui pasangan kita mempunyai hobi yang sama, kesukaan yang sama.

Namun saat bulan madu selesai, musik romantis tidak lagi terdengar dan kita mulai masuk dalam rutinitas rumah tangga, bekerja, mengurus tagihan, mengurus sekolah anak-anak, kita baru menyadari bahwa kita adalah dua pribadi yang berbeda dan mulai terkejut dengan pertanyaan-pertanyaan "Hari ini ulang tahun pernikahan kita?", "Mengapa kamu tidak pernah melibatkan aku dalam mengambil keputusan?" atau "Apakah kamu tidak pernah memikirkan orang lain selain diri sendiri?".

Pria lebih banyak bergumul dengan hal ini daripada wanita, pria dapat terfokus seperti sinar laser dan melupakan segala hal lainnya, sebaliknya wanita memiliki lebih banyak kesadaran atas banyak faktor sekaligus dan bertanya-tanya mengapa suaminya tidak mau membantu.

Kedua kecenderungan ini hanya salah satu contoh tentang bagaimana Allah merancang wanita untuk melengkapi pria.

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Kejadian 2:18

Tuhan memang menciptakan wanita sepadan tapi tidak berarti sama, sebaliknya kita memang diciptakan berbeda lengkap dengan kelebihan dan kelemahan kita untuk bisa saling melengkapi, menyeimbangkan dan menopang satu dengan yang lain.

Saat kita dengan rendah hati mau mengakui kelemahan kita dan kekuatan dari pasangan kita, kita bukan lagi fokus pada  perbedaan tapi pada kesatuan untuk saling mengisi dan menguatkan.

Setiap kita mempunyai kebutuhan emosional yang berbeda-beda sesuai dengan karakter masing-masing yang seringkali berbeda dengan pasangan kita, Kita perlu dengan rendah hati mengkomunikasikan apa yang menjadi kebutuhan emosional kita, dengan demikian kita sedang mengajar pasangan kita untuk bisa mencintai kita dengan cara yang kita mau, karena pasangan kita juga mempunyai karakternya sendiri yang membuatnya sulit untuk melihat kebutuhan emosional kita dari sudut pandangnya. 

Sebaliknya kita juga perlu dengan rendah hati mendengar apa yang menjadi kebutuhan emosional dari pasangan kita,  dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya, sehingga pasangan kita bisa berkembang maksimal saat dicintai dengan cara yang mereka mau.

Tuhan Yesus memberkati.

(Peter - Mace)

0 Response to "PASANGAN YANG SEPADAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post