SALING MENGASIHI

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 

1 Korintus 13:4

Salah satu dari banyak kriteria saat kita memilih pasangan kita adalah penampilan fisik, tapi hasrat kita terhadap penampilan fisik akan mereda seiring berjalannya waktu. Kita melihatnya setiap hari, sehingga mudah sekali untuk menganggapnya biasa-biasa saja, tapi setiap tindakan yang mencerminkan kasih tidak akan pernah menjadi biasa-biasa saja.

Pernikahan yang bahagia didasarkan pada sifat saling mengasihi, yaitu adanya sikap saling menghargai dan saling menikmati kebersamaan satu sama lain. Benar-benar mengetahui apa yang disuka dan yang tidak disukai pasangannya, apa yang menjadi kebiasaan unik, menunjukkan penghargaan satu sama lain dan menyatakannya tidak hanya dalam hal-hal besar tapi juga dalam hal-hal kecil setiap hari.

Perasaan romantis bisa datang dan pergi, tetapi kasih ditopang oleh sikap memilih untuk memberi perhatian dan kebaikan hati. Memilih untuk berusaha dekat dengan keluarga suami meskipun tidak nyaman karena ingin menyenangkan suami atau memilih tetap sabar dan memberikan ruang saat istri memerlukan waktu ekstra untuk berdandan.

Tindakan-tindakan baik hati yang sederhana memberikan landasan yang lebih pasti dalam kehidupan rumah tangga, kita dapat memilih untuk mengubah suasana di rumah kita dengan mengadopsi sikap-sikap yang diajarkan di Alkitab, seperti kesabaran, lemah lembut, tidak mementingkan diri sendiri, kebaikan dan kasih.

Pengalaman pernikahan yang maksimal lebih berkaitan dengan karakter daripada daya tarik emosional, perasaan romantis atau daya tarik fisik. Kita dapat memilih untuk bersikap baik hati, Kita dapat memilih untuk sabar, Kita dapat memilih untuk bersikap lemah lembut, namun ketika nilai-nilai tersebut menjadi sesuatu yang asing bagi kita, hubungan-hubungan dalam pernikahan juga akan mulai menjadi hambar.

Tuhan Yesus memberkati

(Peter - Mace)

Tweet