Iklan

MEMILIH UNTUK MENGAMPUNI

Matius 6:15  Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Seorang gadis penyintas (survivor) genosida Rwanda tahun 1994 memiliki kisah hidup yang sangat tragis. Lahir dari keluarga yang mampu, Immacule berhasil selamat selama pembantaian tersebut. Hanya Immacule dan kakaknya yang tengah bersekolah di Amerika saat itu yang berhasil hidup selamat. Setelah 3 bulan bersembunyi bersama 7 anak lainnya dalam ruangan 120 x 70 cm, dia diliputi dendam dan kemarahan yang begitu besar. Kata – kata yang menggambarkan bagaimana orang tua dan saudaranya yang lain terbunuh bisa dituliskan dengan : “ parang”, “kaliber 50”, “eksekusi massal”, “mutilasi” dan “otopsi di tengah jalan raya”.

Immacule bahkan tidak mampu menyelesaikan doa Bapa Kami pada saat kalimat “Ampunilah mereka yang bersalah kepada kami”. Sadar jiwanya bakal hidup dalam kebencian dan kegelapan, dia berdoa dan meminta “Tuhan, tunjukan caranya aku bisa mengampuni”. Dan dalam doanya, dia melihat Yesus seperti daging yang dikuliti, disiram oleh darahnya sendiri, tergantung diatas kayu salib,  berteriak kepada BAPA “ampuni mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Dan seketika, hatinya dipenuhi oleh kasih. 

Saat provokator pembunuhnya ditemukan, Immacule tidak meludahi atau membalas dendam menyiksanya seperti militer yang menangkap provokator itu. Immacule mengampuninya, yang ternyata adalah tetangga ayahnya – yang terkenal terhormat. “Kebencian telah merenggut semua yang kucintai, hanya pengampunan yang tersisa untuk bisa kuberikan kepadanya”.

Seberapa besar luka dalam hati anda dan saya? Saya pernah mengalami saat saat yang sulit untuk mengampuni. Dan seringkali mengampuni adalah perjuangan seperti kombinasi lagu lama “Long and Winding Road” dan “70 x7”. Panjang, lama, berulang, gagal dan menolak untuk mengampuni. Tapi masalah saya itu pun belum seperti Immacule. Apalagi Kristus. 

Immacule tahu, saya dan Anda tahu, Tuhan tahu, pengampunan tidak pernah mudah. Hanya jiwa yang kuat yang bisa melakukannya. Tetapi melalui Kristus, kita bisa minta seperti Immacule. “ Tunjukan, Ajari ”.
Sebagai penutup, jika saat ini kita yang sedang membaca renungan ini sedang bergumul dengan pengampunan – berulang-ulang kali, lagi dan lagiiiiii….., saya ingin meminjam Power statement dari Prinsip ke – 4 MoU Retreat (dan sedikit saya rubah) - AMPUNI SAJA, JADIKAN BUDAYA

(Adie - Sianny)

0 Response to "MEMILIH UNTUK MENGAMPUNI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post