POHON GAHARU YANG DITANAM TUHAN
By
sianny
—
Rabu, 17 Oktober 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bilangan 24:6 Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN; sebagai pohon aras di tepi air.
Gaharu memiliki habitat asli dan digunakan lama oleh nenek moyang dari timur jauh. India, Cina, Asia Tenggara, termasuk Indonesia menggunakannya sebagai komoditas rempah-rempah penghasil wewangian, sejak jaman purba. Kemungkinan besar saat ditulis dalam Kitab Bilangan ini Gaharu sudah menjadi komoditas perdagangan yang mewah dan bergengsi di masa itu. Alkitab mencatat gaharu digunakan sebagai aroma terapi yang sensual (karena seringkali dihubungkan dengan keintiman tempat tidur). Kitab Yohanes juga mencatat bahwa gaharu termasuk campuran rempah pada saat Yesus akan dikuburkan.
Bagian yang paling berguna pohon garharu ini adalah getah yang muncul akibat mikroba yang masuk ke dalam batang nya. Setiap kali bagian batang dalamnya terkupas atau kemasukan mikroba hutan hujan tropis, atau bahkan serangga, gaharu mengeluarkan getahnya untuk pertahanan diri guna membunuh mikroba atau serangga itu. Kalau gaharu bertahan dengan baik, kelak bagian getah itu bisa dipanen, karena menjadi bahan baku substansi wangi wangian. Di Indonesia, harganya pernah mencapai 800 juta untuk 1 kilogram dari jenis yang terbaik.
Bilangan24:6 menuliskan; pohon gaharu ditanam Tuhan. Sacrifice atau korban, bukan hanya ritual dari ke Kristenan. Korban adalah inti dari ke Kristenan. Tanpa pengorbanan Yesus, kita tidak mendapat keselamatan. Yesus mengobah kutuk menjadi berkat melalui kematiannya. Kita juga dipanggil untuk ikut menderita didalamnya.
1Pe 2:20-21 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Kita tidak ditanam oleh Tuhan di dunia ini sekedar untuk hidup lalu mati. Kita ditanam di bumi ini untuk menjadi harum. Berguna. Mahal. Bukan karena kekuatan sendiri, tetapi melalui penderitaan justru kita semakin mahal, makin berkenan, makin indah, makin disenangi oleh yang menanam kita. Sekalipun “disakiti”, “di-infeksi”, “di-invasi”, kita bukan hanya mati, tetapi justru menjadi semakin indah.
Kita adalah GAHARU.
Cobaan tidak membinasakan kita.
Cobaan hanya membuat kita jadi mulia.
(Adie - Sianny)
0 Response to "POHON GAHARU YANG DITANAM TUHAN"