Iklan

PERJANJIAN BERSIFAT PERMANEN

"Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri."
1 Samuel 18 : 3

Perjanjian bersifat permanen, kita bisa melihat dari hubungan perjanjian Yonatan dengan Daud yang dibuat ketika Daud masih muda dan lama sebelum ia menjadi raja Israel.

Bertahun-tahun kemudian, sesudah kematian Yonatan, Daud masih bertanya, "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan" ( 2 Samuel 9:1 ).

Kita tahu ceritanya kemudian Daud membawa Mefiboset putra Yonatan yang cacat ke rumahnya dan mengurus seumur hidupnya, Perjanjian Daud dengan Yonatan bersifat permanen, melampaui kematian Yonatan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat terbiasa dengan sesuatu yang bernama kontrak, kita membuat kontrak untuk banyak hal dalam hidup kita, entah dalam pembelian sesuatu, pembiayaan atau sewa dan tanpa sadar kita juga berpikir, "kenapa pernikahan harus berbeda?"

Masih ingat lagu "fifty years from now", yang kita dengar di Prinsip satu di retreat Mou?
Fifty years from now
What will we remember
Fifty years from now
What will we have to treasure
if we walk away from this
What will we have missed

Pernyataan "Sampai maut memisahkan kita" atau "Seumur hidup kita" yang sering kita dengar dalam upacara pernikahan adalah pernyataan perjanjian, dan jelas perjanjian ini dimaksudkan untuk permanen. Ini bukan kontrak selama dua atau lima tahunan atau hingga kita menemukan "alasan yang dapat dibenarkan" untuk mengakhiri pernikahan.

Kadang saat kita fokus hanya pada sifat negatif dari pasangan kita untuk waktu yang lama, kita akan kesulitan untuk melihat sisi positifnya dan berkata, " Bagaimana saya bisa belajar melihat hal-hal positif dari pasangan saya, saat saya  tidak melihat dia mempunyai sifat yang positif?"

Jawabannya adalah dengan mengikuti teladan Yesus sendiri,  Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. ( Roma 5:8 )

Tuhan tidak menunggu hingga kita baik sebelum Ia mengasihi kita, saat kita gagal memenuhi komitmen kita padaNya, Dia tidak pernah menarik janjiNya dan tetap setia mengasihi kita.
Tuhan Yesus memberkati

(Peter - Mace)

0 Response to "PERJANJIAN BERSIFAT PERMANEN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post