MEMBANGUN KELUARGA MELAHIRKAN GENERASI MULIA (4)
By
sianny
—
Kamis, 06 Juni 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Maz 127 : 4 - 5
Kesaksian.
Satu saat temannya Naftalie berkata bahwa papa mamamu enak sekali, tidak banyak menuntut untuk dapatkan hasil ulangan atau ujian sempurna bahkan masih bisa canda, bermain-main sebab kami mengajarkan bahwa hasil ujian bukan hal yang utama, yang penting adalah kejujuran dalam mengerjakan ujian (proses hidup benar dengan jujur, itu lebih penting), bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah serta menghormati dan menghargai guru dan teman-teman sekolah. Sehingga 1 hari ada guru yang mempercayakan kunci ruang UKS kepada Naftalie, padahal guru tersebut sangat selektif dalam memilih anak yang dipercaya dan ada banyak anak yg lebih baik tetapi Naftalie yang dipercaya.
Satu saat anak pertama kami, Nathanael, waktu itu belum lama tinggal di Jerman, tiba-tiba hari itu juga diiinfokan oleh pemilik kos, agar segra pindah dari kos sebab oma dan opa pemilik kos akan ke Belanda dan mereka hanya tinggal berdua. Kami baru tau hal tersebut setelah diinfokan oleh tantenya jam 2 subuh (waktu Indonesia). Pada saat itu kami langsung telpon dia memastikan kebenaran berita tersebut. Lalu Nael berkata : Sudah ya, ma, saya mau ke komsel dulu. Secara spontan kami sampaikan tidak usah ke komsel cari kos yang utama, karna barang-barangnya sudah dititipkan di loker kereta api, tapi dia tetap kekeh untuk ke komsel. Sebagai orang tua kami khawatir malam itu dia akan tinggal di jalanan.
Memang selama ini kami mengajari bahwa ada apa-apa yang paling utama cari Tuhan sebab hanya DIA satu-satuNya penolong dalam keadaan terjepit mengingat Nael jauh dari kami.
Setelah pulang komsel, Nael telpon kami
bahwa udah dapat kos yaitu anak Pdt menawarkan untuk tinggal sementara dirumahnya dan sekaligus dapat bonus private gratis untuk mata pelajaran yang akan diujikan untuk masuk ke Student Collage (Studcol) dari anak pdt nya.
Dari 2 kesaksian tersebut tentang bagaimana kami mengajarkan kepada anak-anak kami Takut Akan Tuhan, cari Tuhan, hidup benar.
Kami sendiri bisa merasakan dan mengalami langsung akan kehadiranNya bahkan anak-anak kami bisa langsung merasakan pertolongan, jamahan Tuhan.
Seperti inilah yang dimaksudkan mengisi penuh tabung anak panah sehingga kita disebut Berbahagia.
Doa : Tuhan trima kasih untuk kehadiranMu dan lawatanMu kepada kami dan anak-anak kami.
Pegang tangan kami dimanapun kami dan anak-anak kami berada.
Tuhan Yesus Memberkati
(Elim - Ratna)
0 Response to "MEMBANGUN KELUARGA MELAHIRKAN GENERASI MULIA (4)"