Iklan

PERASAAN MINDER

Roma 8:31 (TB)  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

SELAIN KEPAHITAN ADA PENGHALANG yang harus kita Tanggalkan dan serahkan kepada Tuhan dalam hidup kita yaitu MINDER.

Beberapa waktu lalu ketika saya memberi tugas Mahasiswa STT di Kampus. Apakah yang menghalangi mereka bertumbuh, ternyata adalah MINDER. Ketika mereka, saya suruh presentasikan, banyak dari anak anak menangis ternyata banyak diantara mereka yang dijamah Tuhan ketika mengerjakan Tugas mahasiswa, tentang MINDER. Saya bersyukur bisa melengkapi mereka sebelum mereka menyelesaikan Study dan menjadi Hamba Tuhan,ternyata BENTENG ini harus dipatahkan,sepertinya tidak terlihat tetapj MEMBUAT MEREKA TIDAK MAXIMAL.

Kita tidak dilahirkan sama. Ada yang mempunyai banyak kesanggupan; ada yang mempunyai sedikit kesanggupan. Ada yang mempunyai kemampuan tinggi; ada yang mempunyai kemampuan rendah. Perbedaan ini berasal dari Tuhan dan bukan merupakan kesalahan. 
Sewaktu Tuhan memanggil Musa dan memintanya untuk membawa Israel keluar dari Mesir, ia menolak. Ia beralasan, "Ah, Tuhan. Aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" (Keluaran 4:10). Perhatikan jawaban Tuhan pada ayat berikutnya, "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?" Tuhan ingin mengutus Musa melakukan pekerjaan-Nya tetapi Musa menampik sebab ia merasa minder. Ia tidak merasa berkemampuan cukup untuk melakukan tugas itu. Jawaban Tuhan menegaskan bahwa Tuhan tahu kondisinya — sulit bicara — sebab Tuhanlah yang membuatnya seperti itu. Singkat kata, keterbatasan Musa berbicara bukanlah sebuah kesalahan penciptaan; Tuhan memang mendesainnya seperti itu. Kendati Musa minder, Tuhan tetap memanggil dan akhirnya mengutusnya. Selama 40 tahun Tuhan memakai Musa memimpin Israel keluar dari Mesir. Keminderan Musa tidak menghalangi Tuhan memanggil dan memakainya; keterbatasan Musa tidak merintanginya melaksanakan dan menggenapi pekerjaan Tuhan.
Raja pertama Israel adalah Saul. Ia tidak pernah mencalonkan diri, bahkan ia tidak tahu bahwa Tuhan memilihnya menjadi raja. Nah, sewaktu Tuhan ingin menetapkan pilihan-Nya, ternyata Saul takut. Ia malah lari dan bersembunyi di antara barang-barang (1 Samuel 10:21-22). Ini menandakan bahwa Saul minder. Sama seperti Musa, ia pun merasa tidak mampu melakukan tugas yang Tuhan embankan kepadanya—memimpin Israel. Namun Tuhan tidak mengurungkan niat-Nya; Ia tetap memanggil Saul dan menetapkannya menjadi raja. Tuhan memakai Saul yang minder.
Sekarang marilah kita mengkontraskan keduanya dan menarik beberapa pelajaran.

Dapat kita simpulkan bahwa perbedaan utama di antara keduanya adalah, Musa adalah seseorang yang sedikit bicara, banyak berbuat. Sedang Saul adalah kebalikannya, banyak bicara, sedikit berbuat. Pada akhirnya kita dapat melihat bahwa Musa melakukan begitu banyak hal buat Tuhan sedang Saul tidak. Jadi, bagi kita yang merasa minder, gunakanlah kesempatan yang diberikan Tuhan sebaik-baiknya. Berbuatlah sebanyak-banyaknya dan jangan menghitung-hitung imbalannya. Bersedialah untuk mengorbankan kepentingan pribadi dan mengedepankan kepentingan orang. Jadi, kita yang minder: UTAMAKANLAH PERBUATAN! Perbedaan kedua antara keduanya adalah Musa jauh lebih banyak taat ketimbang tidak taat, sedangkan Saul lebih banyak tidak taat daripada taat. Apa yang Tuhan perintahkan, Musa kerjakan; sebaliknya, apa yang Tuhan perintahkan, Saul tidak kerjakan. Tidak heran, Tuhan memakai Musa dan tidak memakai Saul. 

MINDER bisa terjadi karena kita Kurang Percaya diri,apa mungkin kamu bisa,kamu banyak kelemahan, masa lalumu parah, banyak ikatan dsb nya.kita tahu bahwa Allah yang Membuat kita BISA, MENANG, SEMUANYA DARI DIA. oleh sebab itu PERKATAKAN TERHADAP DIRI KITA BERSAMA DENGAN ALLAH SAYA BISA. Apapun yang Menjadi Pergumulan hidup kita, Dalam Keluarga, Pelayanan,Pekerjaan.
BERSAMA DIA KITA BISA
Roma 8:28, 37 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

(Freddy - Eunike)

0 Response to "PERASAAN MINDER"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post