UNTUK BERTUMBUH DIBUTUHKAN TINDAKAN IMAN DAN PERBUATAN
By
sianny
—
Jumat, 14 Juni 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kejadian 22:6-8 (TB) Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Dalam buku Hannah Whitall Smith, The Christian’s Secret of a Happy Life, ia menuliskan bahwa rahasia hidup bahagia orang Kristen adalah iman, Berserah dan yakin kepada Tuhan sepenuhnya. “Bagian kita adalah percaya, bagian-Nya untuk memberikan hasil”.
Berbeda dengan pandangan yang disampaikan oleh teolog kontroversial Wilhelmus a Brakel asal Belanda (1635-1711), dalam bukunya The Christian’s Reasonable Service menuturkan tentang lima alasan orang percaya tidak mengalami pertumbuhan dalam iman, seperti:
1. Orang Kristen hanya mengandalkan kasih karunia
2. Orang Kristen meragukan perubahan yang akan terjadi
3. Orang Kristen putus asa akan kemajuannya
4. Orang Kristen menngikut arus dunia
5. Orang Kristen malas
Mungkin sebagian dari kita akan menyangkal poin 2 dan 3. Namun bagaimana dengan poin 5 ? Banyak iman yang tidak bertumbuh dalam perjalanannya karena semata-mata kemalasan. Brakel menuliskan dengan tegas bahwa kita benar-benar berhasrat untuk berada dalam level iman yang lebih tinggi dan tumbuh seperti pohon palem, tetapi kita tidak bersedia untuk mengerahkan usaha, dan pada akhirnya kita juga tidak mendapatkannya. Oleh karena itu, tugas orang Kristen untuk tumbuh dalam kebiasaan dan anugerah yang sudah diberikan.
Martyn Lloyd–Jones juga tampaknya mengkritik cara hidup orang Kristen yang hanya mengandalkan iman tanpa bertindak apa-apa. Ia bahkan menyampaikan bahwa ‘kekudusan bukanlah sebuah perbandingan konstan dalam penyerahan'. Perjanjian Baru bahkan tidak menuliskan bahwa kekudusan tidak sepenuhnya membuat kita bisa melihat Tuhan. Kekudusan, menurutnya, membutuhkan usaha dan tenaga. Seperti tertulis dalam Roma 6: 12, “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya”. Ini adalah sebuah nasihat, peringatan, panggilan untuk melakukan aktivitas yang positif sesuai kehendak-Nya.
Kita berada dipertandingan iman dan kita harus melakukan pertempuran. Namun, syukurnya, kita telah dimampukan untuk melakukannya, karena saat ini kita percaya dan dibenarkan oleh iman dan dilahirkan kembali dari Roh Allah.Inilah pandangan yang kerap mengelirukan orang Kristen bahwa mereka yang sudah mengalahkan diri untuk menjadi serupa seperti Kristus perlu menyadari bahwa di dalam Kristus mereka sudah mati bagi dosa dan dibangkitkan bersama dengan Kristus. Di sisi lain, mereka menghentikan proses" pertumbuhan rohani " hidup mereka karena kurang dengan polosnya tidak mau berusaha. Mereka malas dan perlu diperingatkan kembali tentang hal ini.
Kita semua membutuhkan kasih karunia Allah untuk mempercayai dan melakukan hal-hal yang benar. Kita telah mati bagi dosa dalam kematian Kristus, dan saat ini kita harus mematikan perbuatan-perbuatan daging kita. Jadilah orang percaya, yang selain mengandalkan iman tetapi juga perbuatan. Sebab iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati (Yakobus 2: 26).
Dalam kehidupan suami istri kita perlu BERTINDAK DALAM IMAN DAN PERBUATAN.SEPERTI SEBUAH GELAS ISINYA SETENGAH ,APA PANDANGAN KITA,KURANG SEPARUH ATAU SUDAH TERISI SETENGAH.KITA HARUS MELIHAT DENGAN CARA PANDANG ALLAH ,SUDAH SETENGAH.DEMIKIAN KEPADA PASANGAN KITA.PANDANG YANG POSITIF.BIARPUN BARU SETENGAH.JANGAN TERUS MELIHAT KEKURANGANNYA.
(Freddy - Eunike)
0 Response to "UNTUK BERTUMBUH DIBUTUHKAN TINDAKAN IMAN DAN PERBUATAN"