Iklan

TULANG DARI TULANGKU, DAGING DARI DAGINGKU

Kej 2-3
Maha karya Allah saat penciptaan  di tutup dg Sempurna pada hari terakhir, ketika Allah menciptakan manusia "yg Serupa dan segambar" dengan Dia. 
Bukan hanya berkarakter Ilahi tapi juga memiliki otoritas dan Kuasa atas Bumi dan ciptaan lainnya.

Inilah dua manusia Ilahi pertama yg disatukan dalam satu pernikahan oleh Allah sendiri, menjadi "Keluarga Ilahi" yang distempel Allah dengan Cap SUNGGUH AMAT BAIK, diberkati untuk beranak cucu dan memenuhi bumi dengan keturunan2 Ilahi lainnya. Inilah perjanjian seumur hidup Pertama.

Suami pertama ini begitu mengasihi Istrinya, terlihat ketika Allah memperkenalkan Hawa untuk pertama kalinya, satu ungkapan yg begitu romantis keluar dari mulutnya:
"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku" kej 2:23. Wowwww...
Ungkapan yang menyatakan Adam tidak bisa terpisah dari Hawa, karena merupakan tulang dan dagingnya sendiri.

Namun kemudian tercatat di pasal selanjutnya, keluar pernyataan bagai bumi dan langit, dari orang yg sama: "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kej 3:12
Dua pernyataan yang bertolak belakang, Adam yang dulu begitu mengasihi Hawa, berubah menyalahkan istrinya sebagai biang kerok kejatuhannya.
 Apakah Hal ini terjadi tiba2?? Bisa dipastikan tidak!!.

Perubahan dari begitu mencintai, menjadi begitu terluka terjadi perlahan dalam  perjalanan rumah tangga mereka.  Ada kerikil2 masalah yang tidak segera dibereskan. Ada rasa tidak puas yang dibiarkan menumpuk.

Ketika mereka mulai memakai kacamata salah/benar untuk melihat kekurangan pasangan, pada hakekatnya mereka telah menurunkan derajat keluarga mereka, dari keluarga Ilahi menjadi keluarga duniawi. Gambar dan rupa Allah dalam diri Adam dan Hawa perlahan2 pudar.

Iblis (yg sebenarnya tak memiliki kuasa) melihat "celah" ini, dan menawarkan mengisi tangki hati yang kosong dengan suatu "Gong" yang fantastis, yaitu "MENJADI SAMA SEPERTI ALLAH".
Manusia lupa dengan kodratnya dan termakan tipu daya iblis; mereka memilih menuruti Iblis dan memberontak terhadap Allah.

Allah sebenarnya telah mencari mereka dan memberi kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk mengakui kesalahan mereka dan masuk dalam pengampunan dan pemulihan, 
Jalan sederhana ini bisa di tempuh adam;  seharusnya adam sbg pria "gentleman" bisa berdiri dan mengakui kesalahannya. Karena perbuatannya adalah tanggung jawabnya sendiri. 
Alih2 melakukan hal itu,  ia memilih menyalahkan Hawa sebagai sumber kegagalannya; bahkan menyalahkan Tuhan yg menempatkan Hawa di sisinya.
 Menukar manusia ilahi dengan yang duniawi, dimulai dari ketidakpuasan dengan pasangan, diakhiri dengan ketidakpuasan terhadap Allah.

Pada bulan July 2019 umat Kristen di kejutkan dengan perceraian Pdt. Joshua Harris, seorang penulis buku best seller “Kissed Dating Goodbye" yang terjual 1.2jt copy. Isinya tentang bagaimana seharusnya cara berpacaran yang menjaga kekudusan, cinta akan Tuhan harus menjadi the first Love; orang yang selama ini dikenal memegang teguh kekudusan berpacaran, sex dan pernikahan, akhirnya menyerah dan memutuskan untuk bercerai. Belum habis terkejut mendengar berita perceraiannya, kita kembali dikejutkan dengan pengumuman bahwa dia telah melepaskan imannya, dan bukan lagi seorang Kristen. 
Banyak sekali yang terpukul mendengarnya.
Tetapi cerita ini mirip dengan kejadian Adam dan Hawa di atas. 

Akhirnya, bagaimana dengan kita sekarang? 

Apakah para suami masih merasa bahwa istri kita adalah Tulang dari tulangku, ataukah kita merasa Lelah, menyerah dan menyalahkan pasangan sebagai penyebab dari kegagalan kita, atau bahkan menyalahkan Tuhan yg telah mempersatukan?

Apakah para isteri masih merasa Suami kita adalah representasi otoritas Bapa. Tetap Tunduk seperti  kepada Tuhan?,  atau kita sdh merasa salah menikah dan sudah tidak menganggap suami sebagai Imam kita? Isteri yang adalah penolong telah menjadi pengrongrong dan mengkerdilkan fungsi Suami dengan tuntutan dan penghakiman?

Kesadaran akan kodrat keilahian kita harus dipupuk setiap saat. Jangan biarkan masalah menghalangi cara pandang kita terhadap pasangan. Suami Isteri adalah dua manusia ilahi yang membentuk keluarga Ilahi seperti Hubungan Kristus dan mempelainya, Kudus, suci, bahagia dan penuh kuasa.

Dengan menyadari kodrat kita, iblis takkan memiliki kesempatan untuk menawarkan "buah kehidupan" sebagai jalan keluar lain. Hobby, harta, PIL or WIL bukanlah jalan yg akan membuat kita bahagia.

Ini waktunya bagi kita untuk melakukan rekonsiliasi berdua dengan pasangan. Untuk menyadari kodrat ilahi Kita. Menyadari Bahwa suami Istri adalah satu tulang dan daging yg tidak bisa dipisahkan.

Tuhan Yesus Memberkati 

(Terry - Ciska)

0 Response to "TULANG DARI TULANGKU, DAGING DARI DAGINGKU"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post