HAI SUAMI KASIHILAH ISTRIMU
By
sianny
—
Senin, 30 September 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Efesus 5:21-33
Jaman dimana jemaat efesus hidup adalah jaman yang sangat meninggikan kedudukan laki-laki. Akibatnya para suami bebas bertindak dan sewenang-wenang terhadap isterinya karena tidak ada hukum yang akan menjeratnya. Dan untuk mengantisipasi keadaan ini Paulus memberikan dasar hubungan bagi suami isteri yaitu, pertama suami isteri harus saling merendahkan diri (ay 21) kedua isteri harus tunduk dan taat terhadap suami, karena suami adalah kepala (ay 22-23)
Paulus menjadikan analogi ini untuk menjelaskan tentang hubungan Kristus dan Jemaat. Sebagai Kepala, Kristus tidak bertindak sewenang-wenang terhadap tubuhNya, ketiga suami sebagai kepala haruslah mengasihi isteri (ay25)
Disini Paulus tidak berbicara masalah otoritas atau kekuasaan, tapi berbicara tentang cinta kasih suami terhadap isteri.
“Hai suami, kasihilah isterimu” dalam konteks kalimat ini, suami harus menciptakan suasana rohani di rumah dengan terus menerus mengasihi isterinya seperti Kristus mengasihi gerejaNya. Suami dalam hal ini bukan sebagai bos di rumah tapi pemimpin yang sekaligus hamba bagi isteri dan anak-anaknya. Ini adalah kalimat oksimoron, pemimpin yang menghamba seperti Kristus.
Ayat 27; “Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya” adanya unsur ketergantungan dan saling membutuhkan.
Berikutnya “tanpa cacat dan kerut” secara harafiah tidak ada tanda-tanda penuaan. Analogi dengan kasih suami terhadap isteri, harus ada saling membutuhkan, dan kasih itu harus tanpa cacat dan kerut, kasih yang kudus, tulus dan suci. Seperti kasih Kristus terhadap jemaat.
Ayat 33; “kasihilah ... menghormati” Suami diperintahkan untuk terus mengasihi isterinya seperti dirinya sendiri. Dan isteri dipanggil untuk tunduk dan menghormati suami.
Tuhan memberkati.
(Agus - Vita)
0 Response to "HAI SUAMI KASIHILAH ISTRIMU"