Iklan

SUKACITA ATAU MENYALAHKAN

Kejadian 2:23 (TB)  Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Kejadian 3:12 (TB)  Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Baca:  Yakobus 5:7-11
"Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum."  Yakobus 5:9a

Bersungut-sungut dan saling menyalahkan adalah sifat yang sangat menonjol dari bangsa Israel.  Setiap menghadapi kesulitan atau masalah mereka tidak pernah mengoreksi diri terlebih dahulu sebab-musababnya, melainkan langsung menyalahkan orang lain dan bersungut-sungut.  "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."  (Keluaran 16:3).  Mereka menyalahkan Musa, menyalahkan keadaan dan selalu membanding-bandingkan dengan keadaan sebelumnya.  Melihat apa yang diperbuat oleh bangsa Israel ini Tuhan menjadi sangat marah sehingga mereka harus langsung menanggung akibatnya:  mati dipagut ular, dibinasakan oleh malaikat maut, dan puncaknya gagal memasuki Tanah Perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb.

Bukankah tindakan ini juga sering dilakukan oleh banyak orang Kristen?  Memang lebih mudah menyalahkan orang lain daripada melihat keberadaan diri sendiri.  Kita cenderung tidak mau dipersalahkan.  Kita merasa paling benar!  Ketika penyakit, suami isteri saling menyalahkan, orangtua dan anak saling menyalahkan, bahkan tidak jarang kita juga menyalahkan Tuhan.  Yakobus menasihati,  "Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."  (Yakobus 5:10-11).

Mari belajar dari Ayub, ketika dalam ujian dan penderitaan ia dipersalahkan oleh isterinya,  "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"  (Ayun 2:9), namun ia mampu menjaga hatinya dan tidak menyalahkan Tuhan karena ia sadar itu adalah proses yang diijinkan Tuhan terjadi.
Bersungut-sungut dan suka menyalahkan orang lain adalah tanda ketidakdewasaan rohani seseorang!

DOSA MENGAKIBATKAN SUAMI MENYALAHKAN ISTRI, istri menyalahkan suami, sebelum ada dosa Respon Adam terhadap Hawa adalah Indah,Bersuka cita, bergembira.Dosa mengakibatkan Manusia saling Menyalahkan, menuntut, tidak percaya.Hari ini Tanggalkan Segala BEBAN dan DOSA kita.Hiduplah Benar dihadapan Allah.dan Sukacita Illahi mengalir atas hiduo kita.

(Freddy - Eunike)

0 Response to "SUKACITA ATAU MENYALAHKAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post