DIDIKAN ITU MENYAKITKAN

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. 

Amsal 22:6

Ada kalanya sebagai orang tua kita lebih fokus kepada ketenangan dibanding pertumbuhan karakter anak-anak kita, ketika semua tenang, kita pikir berarti semuanya baik.

Tanggung jawab membesarkan anak menyita  banyak waktu, energi, doa dan pikiran, dan rasanya kita tidak mungkin membesarkan sekaligus mengajar mereka tanpa ada gangguan, terkadang perselisihan bisa menjadi kesempatan untuk mengajar dan memuridkan mereka.

Karena "ketenangan" yang tanpa sadar jadi tujuan, akhirnya kita melupakan didikan yang harusnya kita berikan secara konsisten dan berharap mereka mempunyai karakter yang baik dengan sendirinya.

Dan ketika akhirnya permasalahan menjadi kritis, amarah kita meledak, bukan karena prihatin tapi karena rasa kesal dan terganggu, dan akhirnya respons ini hanya membuat anak-anak kita bingung dan patah semangat karena mereka beranggapan masalahnya pada temperamen kita bukan pada kelakuan mereka.

Anak-anak kita tidak otomatis dilahirkan dengan pemahaman yang benar tentang kebenaran Firman Tuhan, tentang hubungan dengan roh kudus dan kemudian bertumbuh menjadi kudus secara alami.

Pada akhirnya motivasi kita yang menentukan, Pertumbuhan karakter atau ketenangan? Kedewasaan atau kesunyian? membesarkan anak membutuhkan waktu dan menuntut pengorbanan, dan itu berarti merupakan proses "terganggu secara rutin"

Ada kalanya didikan itu menyakitkan, kadang berisik atau mengusik, tapi pasti berguna.

Tuhan Yesus memberkati

(Peter - Mace)

Tweet