PERCAYA JANJI TUHAN

Yohanes 14: 27, Kejadian 26: 1-12, 2Tawarikh 7: 3

Sampai saat ini dunia tidak tahu kapan pandemi virus corona ini akan berakhir. 

Saya baca di Line Today para ilmuwan bahkan mengusulkan social distancing minimum diberlakukan sampai dengan tahun 2022 (waduh bikin kaget saja, ya...).

Para ahli ekonomi juga mengatakan bahwa gara-gara virus yang tidak terlihat mata ini, tantangan resesi ekonomi  sudah membayangi masa depan negara-negara. Para pemimpin negara sudah was-was ekonomi negaranya bisa kacau-balau. 

Yang pasti menurut orang-orang di dunia ini masa ke depan ini penuh ketidak-pastian dan penuh kekhawatiran.

Tapi hendaknya tidak demikian bagi kita anak-anak Tuhan. Kita harus kuatkan dan tetapkan hati untuk selalu memandang kepada-Nya dan percaya kepada janji-janji-Nya. Di dalam Tuhan ada jawaban, ada jalan keluar dan ada kepastian.

1) Ada damai sejahtera Ilahi yang berlimpah.

Yohanes 14:27 (TB)  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Hendaknya selama karantina ini, keluarga kita penuh damai-sejahtera, tetap saling mengasihi, saling menguatkan dan terus berdoa sepakat. 

Jangan sampai, seperti ada artikel yang menuliskan bahwa, kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) selama stay at home justru meningkat; Juga pornografi meningkat selama masa karantina ini.

2) Pasti ada berkat & kecukupan untuk kebutuhan ekonomi kita. Ada janji pemeliharaan bagi keluarga kita (El Shaddai dan Yehova Jireh = Allah yang mencukupi). Ada hikmat dari Tuhan untuk bisa "survive" dalam masa sukar ini.

Kejadian 26:1, 12 (TB)  ayat 1) Maka timbullah kelaparan di negeri itu. — Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.

Ayat 12) Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.

Dalam masa kelaparan (yang sering dikaitkan karena kekeringan yang hebat), Ishak tetap menabur meskipun dipikir dengan akal sehat tentunya pesimis bisa berhasil panen karena kekeringan tersebut. Tetapi ternyata hasil panen Ishak bisa 100x lipat. Ini terjadi karena mujizat Tuhan. 

Di masa modern pun sekitar 1993-1998 mujizat itu pernah terjadi dalam kisah kehidupan Hamba Tuhan Angus Buchan dimana ladang kentangnya tidak  mendapat air karena kekeringan. Secara logika, benih kentangnya pasti tidak bisa tumbuh. Ketika waktunya panen, ia dan karyawannya sudah lemas melihat tanah dan rumput sudah kering-kerontang dan mati, tetapi ketika karyawannya menggali ternyata kentang didalamnya tumbuh dengan baik. Mujizat Tuhan telah terjadi. Mujizat ini difilmkan dengan judul Faith like Potatoes.

Ada yang menabur, ada yang menyiram tetapi Tuhan-lah yang berkuasa memberikan pertumbuhan sekalipun keadaannya mustahil untuk tumbuh. Kalau Tuhan mau tanaman itu tumbuh bagus, hal itu pasti terjadi.

Jadi sekalipun "mungkin" akan ada masa isolasi lebih panjang dan "mungkin" ada resesi, Allah kita berkuasa memelihara keluarga kita melalui mujizat-Nya dan membuat berhasil apa yang kita kerjakan.

Percayalah bahwa Mujizat Tuhan masih ada sampai saat ini.

3) Kita terus berusaha menjadi berkat bagi keluarga, teman dan lingkungan dalam anugrah-Nya.

Akhir kata, selama wabah ini masih berlangsung maupun ketika sudah selesai nanti, hendaknya kita menjalani semuanya dengan kehidupan rohani yang lebih kuat, lebih intim dengan Tuhan dan juga dengan ikatan keluarga yang semakin hangat.

Tuhan Yesus pasti selalu menyertai dan  memberkati kita dalam segala situasi.

2 Tawarikh 7:3 (TB)  ...lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." 

Segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia, Tuhan Yesus Kristus.

Selamat beribadah on-line.

God bless you all.

(David - Endang)

Tweet