Iklan

KASIH KRISTUS ADALAH DASAR SUAMI ISTRI

EFESUS 5:22-33 
PROLOG:
Efesus 5:22 menunjukkan salah satu ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus, yaitu ‘tunduk seorang kepada yang lain’.
Dalam Efesus 5:22-23 Paulus lalu membicarakan hubungan antara suami dan istri.
Dalam Ef 6:1-4 antara bapa dan anak.
Dalam Ef 6:5-9 antara tuan dan hamba.
HUBUNGAN SUAMI-ISTRI:
A)Untuk istri: ‘Hai istri, tunduklah kepada suamimu’ (Efesus 5: 22).
I)Mengapa istri harus tunduk kepada suami?
1)Alasan penciptaan:
- Adam dicipta lebih dulu, baru Hawa.
- Hawa dicipta sebagai penolong (Kejadian 2:18).
- Hawa dicipta dari Adam (Kej 2:21-22 1Korintus 11:8).
2)Hubungan suami-istri digambarkan seperti hubungan Kristus-jemaat (Efesus 5: 23).
3)Supaya ada keteraturan.
Semua manusia memang setingkat dihadapan Allah (Kis 10:34-35, Galatia 3:28), tetapi supaya teratur, harus ada pemerintahan. Karena itu Allah menetapkan suami sebagai kepala keluarga.
kata bahasa Yunani yang diterjemahkan ‘rendahkanlah dirimu’ (seharusnya ‘tunduklah’) dalam Efesus 5: 21 adalah (HYPOTAS­SOMENOI). Bagian tengah kata itu berasal dari kata TAXIS yang berarti ‘order’ / tata tertib. Jadi, jelas bahwa ketundukkan itu harus ada, supaya ada keteraturan.
II)Sifat ketundukkan:
1)Tidak mutlak, hanya selama suami tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.
Kata-kata ‘seperti kepada Tuhan’ (Efesus 5: 22), ‘seperti jemaat tun- duk kepada Kristus’ (Efesus 5: 24), ‘dalam segala sesuatu’ (Efesus 5: 24) kelihatannya memutlakkan ketundukkan istri kepada suami. Tetapi penafsiran seperti ini bertentangan dengan bagian-bagian Kitab Suci yang lain, sehingga tidak bisa dibenarkan. Harus bisa diingat bahwa otoritas suami datang dari Tuhan, sehingga kalau suamimu bertentangan dengan Firman Tuhan, istri harus tunduk kepada Tuhan, dan bukan kepada suami.
Kata-kata ‘seperti kepada Tuhan’ (Efesus 5: 22) dan ‘seperti kepada Kristus’ (Efesus 5: 24) berarti bahwa ketundukkan istri kepada suami merupakan bagian dari ketundukkannya kepada Tuhan.
Kata-kata ‘dalam segala sesuatu’ (Efesus 5: 24) berarti dalam segala segi / bidang kehidupan. Tapi semua ini diberi syarat ‘selama suami tidak bertentangan dengan Firman Tuhan’.
2)Tunduk dengan hormat (Efesus 5: 33).
Istri tidak boleh tunduk dengan terpaksa, dengan hati yang jengkel, dengan bersungut-sungut, dsb, tetapi dengan hormat.
B)Untuk suami: ‘Hai suami, kasihilah istrimu’ (Efesus 5: 25).
Adalah sesuatu yang menarik bahwa sekalipun Tuhan memerintahkan istri untuk tunduk kepada suami, Ia tidak memerintahkan kepada suami untuk memerintah / menjadi boss atas istri, tapi Ia memerin­tahkan suami untuk mengasihi istri.
1)Efesus 5: 25-27: kasih suami kepada istri harus seperti kasih Kristus kepada jemaat.
Kasih Kristus kepada jemaat adalah:
- Kasih yang berkorban (Efesus 5: 25).
Jadi suami harus mau berkorban demi istri.
- Kasih yang menyucikan (Efesus 5: 26-27).
Jadi, karena Kristus mengasihi jemaat, Ia melakukan 2 hal:
# purification (=pemurnian / pembersihan).
Ini terjadi pada saat pertobatan.
‘air’ dan ‘firman’.
‘Air’ menunjuk kepada baptisan . Supaya tak diartikan bahwa baptisan itu bisa membersihkan dosa, maka ditambahkan ‘dan firman’. Orang yang mendengar Firman Tuhan, percaya dan dibaptiskan akan dibersihkan dari dosa-dosanya.
# sanctification (=pengudusan).
Ini terjadi setelah purification. Sanctification adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Efesus 5: 27 baru terjadi pada saat orang itu mati atau pada saat Kristus datang kedua kalinya.
Dari dua hal ini jelaslah bahwa kasih Kristus adalah kasih yang menyucikan. Suami harus mengasihi istri dengan kasih yang menyucikan, artinya ia harus selalu berusaha untuk menyucikan hidup istrinya.
Membangun Keluarga Melahirkan Generasi Mulia.

(Freddy - Eunike)

0 Response to "KASIH KRISTUS ADALAH DASAR SUAMI ISTRI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post