MEMPELAI KRISTUS (2)

".... sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya,

untuk menguduskannya, 

sesudah IA menyucikannya dengan memandikannya dengan AIR dan FIRMAN, 

supaya dengan demikian IA menempatkan JEMAAT di hadapan diri-Nya dengan CEMERLANG tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, 

tetapi supaya JEMAAT KUDUS dan TIDAK BERCELA."

Efesus 5:25-‬27 TB

Kitab Ester menceritakan kepada kita bagaimana gadis Yahudi Ester telah "MENIMBULKAN KASIH SAYANG" Hegai, sang penjaga perempuan di istana Ahasyweros.

Dengan segera dan secara khusus, Hegai "memindahkan dia ke BAGIAN TERBAIK di dalam balai perempuan" untuk dipersiapkan melalui berbagai PERAWATAN dan WANGI-WANGIAN selama setahun SEBELUM Ester siap dibawa menghadap sang raja. 

YA! Saudaraku,

PERNIKAHAN kita adalah "BAGIAN TERBAIK", di mana Roh Kudus terus MERAWAT kita... 

melalui sebuah PERJALANAN PEMURNIAN DAN PENGUDUSAN!

Untuk apa? 

Untuk dipersiapkan menjadi Mempelai Wanita yang LAYAK bagi Sang Mempelai Pria yang MAHA SUCI!

"Marriage is all about sanctification.

Marriage is ABOUT ME addressing indwelling sins in my own life."

(Pernikahan sepenuhnya adalah tentang pengudusan.... tentang KEMAUAN SAYA untuk mengatasi dosa-dosa (keinginan ego) dalam diri saya sendiri.)

(Dave Jenkins)

Dunia telah memerangkap kita ke dalam kesenangan dan kerajaan-diri yang berkata 'Terserah aku... karena aku harus happy!'

Renungkan saja, berapa banyak kita 'marah' oleh hal-hal rohani, dibandingkan 'marah' karena tidak mendapatkan yang kita inginkan!

Nah,

dalam pernikahan, di mana 2 pribadi yang penuh kekurangan disatukan, perjalanan pemurnian dan pengudusan hidup kita terjadi saat SUAMI-ISTRI BERSEDIA:

* mengampuni pasangan saat dikecewakan

* setia dan memegang janji saat dikhianati

* sabar ketika pasangan bersikap curiga

* melayani walau tak dihargai

* mementingkan pasangan bukan diri sendiri

* lebih dulu minta maaf dan berdamai saat konflik

* tidak menuntut tapi mendahului berubah

* mencintai walau pasangan menjengkelkan

* diam saat pasangan mengomel

* menguasai diri walau ingin membantah

* mendoakan saat merasa disakiti.... 

dan banyak situasi lain yang diijinkan oleh Tuhan!

DENGAN DEMIKIAN, 

cinta kita kepada pasangan dimurnikan oleh api kesulitan dan ketaatan akan Firman... 

dan pada saat yang sama, mendewasakan cinta kita kepada SANG MEMPELAI PRIA kita yang SESUNGGUHNYA, YESUS KRISTUS!

Haleluya!!

Sekarang, mari renungkan dan diskusikan pertanyaan ini dengan pasangan:

1. Apakah Tuhan memurnikan dan menguduskan hidup Saudara melalui pernikahan?

2. Pemurnian dan pengudusan apa yang sudah Saudara alami?

TUHAN MEMBERKATI!!

(Hanny - Elizabeth)

Tweet