MEMPELAI KRISTUS (5)

"....Untuk menguduskannya, 

sesudah IA menyucikannya (jemaat) dengan memandikannya (jemaat) dengan AIR dan FIRMAN, 

supaya dengan demikian IA menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan CEMERLANG TANPA CACAT atau KERUT atau yang serupa itu, 

tetapi supaya jemaat KUDUS dan TIDAK  BERCELA."

Efesus 5:26-27 TB

Saudaraku,

"Kudus dan tidak bercela" tidak berbicara tentang 'kesempurnaan', tetapi mengenai 'KEDEWASAAN'.

Paulus berpesan,

"Ketika aku kanak-kanak, 

* aku berkata-kata seperti kanak-kanak

* aku merasa seperti kanak-kanak

* aku berpikir seperti kanak-kanak.

Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak (i.e. suka berdalih, mementingkan diri, naive...dll.) itu.

1 Korintus 13:11 TB

Seperti dikatakan ayat di atas, kedewasaan ini bertumbuh oleh AIR dan FIRMAN!

....Firman yang dibaca, direnungkan dan dihidupi  sehingga Suami Istri dalam Pernikahannya, menjadi pernyataan Kasih ALLAH dan Iman kepada DIA; keduanya SALING MENGGAMBARKAN!

Sebab, bagaimana Suami MEMPERLAKUKAN Istri merupakan BUKTI dari KEDEWASAAN KASIH dan IMANnya.

Demikian pula sebaliknya!

Renungkan KASIH yang dinyatakan oleh KRISTUS bagi MempelaiNya bahkan saat dia masih dalam dosa.

Renungkan KESETIAAN KRISTUS sekalipun JemaatNya sering ingkar janji, meninggalkan bahkan mengkhianati!

Inilah gambaran kedewasaan kasih dan iman yang perlu bertumbuh dalam hidup kita!

Karena kedewasaan kasih dan iman...

bukan hanya tentang puisi dan lagu,

juga bukan tentang bunga dan permata!

Tapi,

dibuktikan dalam perkataan dan perbuatan sehari-hari, baik di rumah maupun dalam masyarakat,

dibuktikan saat kita menanggapi masalah, kesulitan, ujian, pencobaan, penyakit, penuaan dan ketidakmampuan.

Kedewasaan kasih dan iman dibuktikan oleh apa yang dilakukan, bukan oleh yang dikatakan.

Kedewasaan kasih dan iman berakar dari PERTOBATAN saat kita mendapat teguran Firman!

Saudaraku,

"As God made man in HIS own image, 

so He made marriage in the image of His own eternal marriage with HIS people".

(Seperti Allah menciptakan manusia menurut GambarNya, 

demikian pula DIA menciptakan pernikahan menurut Gambar Pernikahan KekalNYA dengan JemaatNYA)

(Geoffrey Bromiley)

Pernyataan ini hebat dan terasa terlalu tinggi bagi kita!

Tapi pernyataan ini benar dan menggambarkan kerinduan hati Tuhan!!

Karena itu, mari renungkan pertanyaan ini:

1. Apakah aku terbuka kepada teguran yang mendewasakan?

2. Pertobatan apa yang perlu kulakukan supaya menghasilkan pendewasaan yang memuliakan Tuhan?

TUHAN MEMBERKATI!!

(Hanny - Elizabeth)

Tweet