BERSYUKUR PADA TUHAN

Kejadian 8:20-21; Kejadian 6:8

20) Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.

(21) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (Kejadian 8:20-21)

Nuh ‘mendirikan mezbah bagi Tuhan’ bukan karena sebuah perintah tetapi ini ‘dilakukannya dengan penuh kesadaran dari dirinya sendiri’, sebab ‘suara hatinya yang terdalam penuh rasa syukur’.

Rasa syukur atas kasih karunia-Nya yang telah memilih dia sekeluarga untuk diselamatkan. Satu-satunya keluarga yang tersisa dari murka Tuhan yang begitu mengerikan. 

Nuh menyadari seharusnya diapun seperti semua orang di pandangan Tuhan saat itu, tapi “…. Oleh kasih karunia-Nya dia dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk diselamatkan”. 

Jika kita renungkan bukankah kita seperti Nuh? Kita sama dengan semua orang yang ada dan hidup di atas muka bumi ini tapi … kita dipanggil dan dipilih untuk diselamatkan, murka-Nya tidak menimpa kita sebab di mata Tuhan kita mendapat kasih karunia. 

Sebagaimana Nuh membangun mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, sudah sepantasnya kita juga melakukannya bagi Dia dengan rasa syukur yang mendalam tanpa ada yang memerintah kita, tetapi keluar dari hati yang terdalam sebab karena kasih karunia-Nya telah memanggil dan memilih kita dan keluarga kita.

Sudahkah kita seperti Nuh?

Sudahkah kita ‘membangun mezbah bagi Tuhan’ lewat berdoa pribadi dan membaca firman dan merenungkan kasih karunia Nya setiap hari dengan penuh rasa syukur?

Sudahkah kita ‘berdoa sepakat’ bersama pasangan setiap hari dengan setia ?? 

“Lakukan Saja Jadikan Budaya “

“DO BETTER DO DIFFERENTLY AS A CHRISTIAN”.

(Roy - Lois)

Tweet