BERKAT BAGI KELUARGA (2)

Supaya pohon anggur menjadi subur, maka perlu dilakukan perawatan yang berlangsung terus menerus. Ranting-ranting yang tidak dapat berbuah dipangkas, yang biasanya dilakukan pada bulan Februari atau Maret. Pembersihan ini kadang menjadi begitu drastis sehingga hanya pokok anggur saja yang tinggal, dan semua ranting yang ada dibuang. Pada bulan Agustus, setelah daun-daun pohon anggur muncul, tahap pembersihan yang kedua dilakukan: tunas-tunas kecil dipangkas, supaya getah tanaman lebih kuat mengalir pada ranting yang akan berbuah. Tanaman anggur dipangkas supaya getah tidak mengalir pada daun-daun dan ranting-ranting yang tidak berguna.

Dalam Yohanes 15:2 dijelaskan tentang “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah”. 

Kata “dipotong-Nya” dalam bahasa Yunani adalah “airei”, yang berarti memotong. Hal itu menjadi peringatan bagi kita semua, bahwa ranting-ranting akan selalu dibersihkan-Nya, daun yang tidak berguna akan dipotong-Nya. Pekerjaan ini akan sangat menyakitkan, tetapi hal ini harus dilakukan dan untuk mengusahakan pohon itu menghasilkan buah yang lebih lebat. Artinya jika keluarga kita ingin diberkati, maka segala sesuatu - dosa dan ketidakbenaran - yang menghalangi kuasa Roh Kudus harus dipotong. 

Kata “dibersihkan-Nya”  dari kata Yunani “kathairei”, yang berarti membersihkan atau memangkas. Ranting yang tidak berbuah adalah bagaikan parasit yang tumbuh dalam tanaman itu, dan sama sekali tidak menambahkan kegunaannya, maka, haruslah ia dibuang.

Demikian juga keluarga-keluarga yang terus melakukan kehendaknya sendiri dan tidak menghasilkan apa-apa, ia haruslah dibuang/ disingkirkan.

Sebaliknya, Allah sebagai petani Anggur itu akan senantiasa menjaga dan membersihkan ranting-ranting yang berbuah, untuk tetap tumbuh dan menghasilkan banyak buah.

(Soendoro - Imelda)

Tweet