HAI JIWAKU...
3 Yohanes 1:2 Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.
9 september 2019 orang-orang kristen dikagetkan dengan berita kematian Jarrid Wilson. Dia adalah salah satu asisten pendeta dari gereja besar di California, USA. Pada usia 30 tahun dia bunuh diri.
Banyak orang bertanya- tanya: Bagaimana mungkin seorang pendeta mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri? Bukankah dia sendiri menjadi penggerak Anthem of Hope, sebuah pelayanan untuk orang-orang yang mengalami depresi? Mengapa Jarrid sendiri gagal mengatasi depresi dalam dirinya?
Tetapi akhir-akhir ini trend generasi milenial mengubah pengertian depresi menjadi sesuatu yang wajar saja dan lelucon, bahkan mereka bilang keren apabila mengalami depresi dan bila ada temannya tidak mengalami depresi maka dibilang tidak keren. Jadi sesuatu hal yang biasa ketika mereka mengatakan kepada temannya "hai aku sedang depresi nih". Itu sebabnya seringkali kita melihat bagaimana dengan mudahnya juga mereka melakukan bunuh diri bahkan di upload ke media sosial dalam akun mereka prosesnya.
Depresi adalah salah satu gangguan jiwa yang seringkali tanpa disadari dan seharusnya disembuhkan.
Tahun ini semua aspek kehidupan terguncang mulai dari perekonomian, waktu bebas di luar rumah,hubungan suami istri beserta anak, ketakutan akan virus....
Sehatkah jiwa kita di masa ini ?
Mari kita melihat 2 tokoh alkitab yang mampu melewati depresi berat yang mereka alami.
1. DAUD
Di sebagian kitab Mazmur, kita bisa baca keluhan-keluhan dan keadaan Daud yang sangat putus asa. Dia memakai kata-kata seperti kewalahan, beban berat, tertunduk, terganggu, masalah dan kematian. Kata-kata menggambarkan bahwa keadaannya tampak sangat mengerikan.
Raja Daud berkali-kali dalam mazmur selalu berkata kepada jiwanya sendiri ketika mengalami depresi tetapi sambil memperkatakan imannya bahwa hanya Tuhan penolongnya.
Mazmur 42:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
2. AYUB
Hanya dalam sehari, Ayub kehilangan semua kepunyaannya mulai dari keluarga, harta benda dan kesehatannya.
Ayub juga mengeluh,berkeluh kesah tetapi dia memilih pribadi yang tepat untuk dia mencurahkan semua penderitaannya yaitu hanya kepada Allah dan memilih tetap mengakui kedaulatan Tuhan atas hidupnya.
Ayub 42:2
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Saya pernah mengalami bagaimana masalah - masalah begitu menekan hidup saya beberapa tahun lalu sehingga membuat saya tidak bergairah lagi melakukan apapun dan hanya menangis. Berdoa tapi tidak merasakan apapun, tanpa saya sadari itulah depresi yang bisa membawa kehancuran kepada diri saya. Tetapi bersyukur kepada Tuhan ketika suatu waktu saya merenungkan firman Tuhan dalam mazmur bagaimana raja Daud bertanya kepada dirinya sendiri lalu saya mulai memperkatakan hal yang sama kepada diri saya juga .." mengapa kau tertekan hai jiwaku, Tuhan ada dan bersama saya dan Dia Bapa saya yang akan menolong saya".
Sepertinya itu hal yang lucu dan aneh menurut kebanyakan orang tetapi itu tidak akan sia-sia.Tiap pagi setelah suami saya berangkat kerja dan ketika saya menyetir sendiri untuk berbelanja saya perkatakan firman itu, lalu saya menyembah Tuhan.
Saya mulai berbalik menghadapi masalah yang ada dengan keberanian dan kekuatan dari Tuhan. Dan semua bisa dilewati.
Jadi ketika kita mengalami semua masalah yang bisa membuat kita depresi JANGAN LARI karena masalah itu akan tetap ada, BERBALIK, HADAPI... dari putus asa ke Harapan dan membuka diri daripada menutup diri (tentu saja kepada orang yang bisa kita percaya).
Dan ketika kita menang jadilah teman yang bisa dipercaya untuk menolong yang lain.
Tuhan Yesus menyertai 😇
Counting down the days until new year 🎉
(Tonny - Milka)
0 Response to "HAI JIWAKU... "