PENGAMPUNAN BUKAN PILIHAN

Di dalam Alkitab kita banyak mengenal kisah terkait pengampunan serta dampak yang terjadi saat perintah itu dilakukan. Juga ada konsekuensi/resiko bagi yang menolak atau menahan pengampunan itu.

Dalam kondisi yang buruk itulah Yesus telah mengajar dan memberi teladan saat tergantung di kayu salib. IA Mengalami penderitaan jiwa dan fisik saat menerima ejekan, hinaan hingga cambukan yang membuat tubuh-Nya remuk namun IA tetap berseru agar Bapa mengampuni orang-orang yang melakukan semua itu. Sesuatu teladan yang sangat luar biasa sudah ditunjukkan oleh-Nya.

“Pengampunan lebih bersifat perintah daripada pilihan”. Ada konsekuensi dan berkat yang akan diterima ketika perintah itu dilakukan atau tidak.

Bagaimana dengan kondisi kehidupan pernikahan kita?

Apakah kita sudah mempraktekkan apa yang dicontohkan YESUS ketika IA disalib?

Karena apa yang kita mulai lakukan di dalam pernikahan kita maka kita kita bisa disebut sebagai ‘Pemenang’ karena kita telah sanggup mengalahkan ‘dosa’ (tidak mau mengampuni adalah dosa). 

Merupakan kesempatan yang tepat dan baik apabila kita mau mempraktekkan ‘Perintah Tuhan untuk mengampuni’, di dalam pernikahan kita agar kita tidak bersalah/berdosa karena tidak taat atas perintah Tuhan.

“CELEBRATE THE VICTORY”

(Roy - Lois)

Tweet