Iklan

LAKI LAKI DEWASA DI HADAPAN TUHAN (2)

Kalau kita amati di Alkitab banyak bicara tentang keluarga dengan fokus lebih pada laki-laki, para suami bukan perempuan.


Seperti ayat-ayat yang sering kita baca tentang suami istri dan keluarga di Efesus 5:22-33 ; Kolose 3:18-25. Laki-laki adalah representasi Kristus dalam keluarga dan suami istri. 


Laki-laki adalah sumber dari segala sesuatu, sumber pengetahuan, sumber hikmat, sumber keuangan, sumber ampunan, sumber kasih, dan banyak lagi sumber-sumber baik dan benar yang lain. 

Karena laki-laki adalah sumber segala sesuatu, maka mau tidak mau setiap saat harus meng-kalibrasi atau menyelaraskan hidup kita dengan standarnya Tuhan. 

Apakah para suami dan laki-laki sudah mengkalibrasi hidupmu dengan membaca Firman Tuhan dan mengadakan waktu teduh bersama Tuhan, setiap pagi bahkan sepanjang hari?


Mari kita baca dalam I Raja2 2:1-4 ketika Daud berpesan jelang kematiannya kepada anaknya Salomo

2:1 Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:

2:2 "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.

2:3 Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,

2:4 dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.


Daud berpesan bagaimana bersikap sebagai laki-laki “BENAR” di hadapan Tuhan supaya beruntung dalam segala hal. 

Dan janji Tuhan kepada Daud tergenapi bahwa keturunanmu tidak akan terputus dari tahta kerajaan Israel.


Bagaimana dengan kita para Suami dan Laki-laki Tuhan? 

Apakah hidup kita sudah berkenan di hadapan Tuhan untuk kita bisa menikmati janji Tuhan bahwa berkat-berkat Tuhan untuk keturunan kita tidak akan terputus?


Menjadi "a man" (laki-laki dewasa) tidak ditentukan oleh apa yang dipakai, apa yang dicapai dan dimiliki, oleh fisik dan umur yang terbentuk, tapi “Kedewasaan Laki-Laki” ditentukan oleh Pikiran, Perasaan dan Perkataan.


I Korintus 13:11

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

 

1. Pria Dewasa Mampu Untuk Mengalah (Matius 7;2;12)

 

7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi


Setiap pasangan suami istri pasti ingin pasangannya berubah. Selalu merasa bahwa yang perlu berubah adalah pasangannya.


 Namun disini kita belajar dari ayat2 yang kita baca di Matius 7:2 dan 12

Perubahan itu sesungguhnya dimulai dari “SAYA”. Saat kita menuntut pasangan berubah, kita juga tidak akan lepas dari tuntutan. 


Kalimat “Harusnya kamu jangan seperti itu terus, kamu selalu… kamu tidak pernah ….dan jawaban “Kamu juga!”


Sering muncul dalam konflik suami istri yang terjadi. Masing-masing menahan harga dirinya untuk meminta maaf atas kesalahan omong dan interpretasi yang salah dari setiap kalimat yang diucapkan.

Beranilah meminta maaf untuk bangunan keintiman yang lebih dalam meski anda merasa tidak salah.


Kami sering sharing di hadapan anak-anak kami, kadang bersama dengan teman dekatnya ketika mereka berkonflik. Secara ekstrim saya beri contoh dan katakan pada mereka, “Papa bukan cuma minta maaf, bahkan papa rela cium kaki mama untuk hubungan yang lebih baik dan keintiman yang lebih dalam, papa tidak perlu gengsi untuk melakukannya karena mama adalah istri papa” Dan puji Tuhan itu tidak pernah papa lakukan karena dengan mengalahkan ego untuk meminta maaf semua konflik terlupakan.”


Permintaan maaf tidak selalu karena salah dan mengalah tidak selalu kalah.

Dalam setiap konflik yang terjadi, “Bukan mencari siapa yang memulai tapi siapa yang berani mengakhirinya” Itulah kedewasaan.


(Agus - Vita)

0 Response to "LAKI LAKI DEWASA DI HADAPAN TUHAN (2)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post