Iklan

BELAJAR MENGUCAP SYUKUR

Mayoritas dalam kehidupan kita sudah terbentuk ketika kita mengalami sesuatu yang baik, kita akan merespons dengan senang hati, penuh ucapan syukur, dan segala ungkapan yang positif. 

Lalu sebaliknya, ketika kita mendapati segala sesuatunya dalam kondisi tidak baik, maka biasanya akan muncul umpatan, rasa kecewa, kemarahan, dan segala ungkapan yang negatif.


Hal ini terbentuk pertama kali di keluarga kita. Bagaimana orangtua punya respon kepada apa yang kita lakukan sejak kecil. 

Bagaimana respons orangtua kita ketika kita berhasil naik kelas dan di sisi lain ketika kita tidak sengaja memecahkan piring atau gelas yang bagus.


Pola ketika ada hal baik -  bersukacita, dan ketika ada masalah - menjadi marah. 

Berapa kali kita mengalami ketika ada masalah atau sesuatu yang tidak baik terjadi, kita diajarkan untuk tetap tenang dan tetap mengucap syukur?  Pasti ada, tetapi frekuensinya sangat sedikit.


Untuk itu , sebagai orangtua buat anak- anak kita dan sebagai suami/ istri bagi pasangan kita.. 

kita mau terus belajar mengucap syukur dalam segala hal. 

Baik dalam keadaan yang baik, yang menyenangkan hati kita maupun dalam keadaan yang sepertinya tidak baik, yang menyusahkan hati kita. 

Sebab tidak ada rancangan buruk yang ditetapkan oleh Tuhan dalam kehidupan kita. 


Semua rancanganNya adalah baik. Dan itulah yang dikehendaki Allah kita di dalam Kristus Yesus bagi kita.


Tidak mudah, tapi kalau kita fokus dan berkomitmen untuk berubah, pasti bisa. Kita mulai dari hal sederhana yang tidak menyenangkan hati kita, dan ayo….kita mengucap syukur.


1 Tesalonika 5:18

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.


Gbu


(Janur - Aling)

0 Response to "BELAJAR MENGUCAP SYUKUR"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post