MENGHIDUPI KOMITMEN
Ada satu perlombaan dimana kaki kita diikat bersama pasangan 👫 dan harus bersama-sama melangkah untuk sampai ke garis finish.
Kita harus melangkahkan kaki kita bersamaan supaya kita tidak jatuh dan sampai di garis finish.
Disini dibutuhkan komitmen bersama, kesepakatan dan saling menopang dalam melangkah. Harus seirama dengan pandangan bersama fokus ke depan. Bila jatuh saling membantu untuk berdiri kembali, melangkah lagi dan fokus lagi ke depan.
Janji yang kita ucapkan di hadapan Tuhan dan di hadapan pasangan kita membuktikan bahwa kita pun sebenarnya terikat dalam perjanjian seumur hidup sampai maut memisahkan. Tetapi kebanyakan pasangan memilih lembaga pemerintah yang memutuskan ikatan tersebut (perceraian 💔) dengan alasan tidak cocok lagi, tidak ada rasa lagi, pasangannya tidak benar, sudah lelah, tersakiti dan lain sebagainya.
Ketika kita Yakin dan Percaya memulai perjalanan pernikahan, pasti ada KAPASITAS yang diberikan Tuhan dalam diri pasangan kita yang mampu membuat kita saling menopang dalam kelemahan yang kita punya juga. Jangan merasa mampu berjalan sendiri sesuka kita karena kita juga punya kelemahan dan suatu kali dapat terjatuh ( sepandai - pandainya tupai melompat bisa jatuh juga 🐿️ 😁 ).
Nilai dunia mengajarkan Kita harus bahagia dan kebahagiaan itu kita yang harus pilih dan tentukan, apabila di kemudian hari tidak cocok maka kita hempaskan dan cari lagi kebahagiaan yang bisa membahagiakan kita.
Tetapi Nilai kerajaan Allah mengajarkan bahwa salah satu kebahagiaan adalah :
Matius 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Kelemah lembutan justru kemampuan yang luar biasa (yang digerakkan oleh hati yang takut akan TUHAN dan mampu mengendalikan emosi yang tinggi) untuk menjalani kehidupan di bumi ini. Inilah yang disebut kebahagiaan karena ketika kita mampu menjadi lemah lembut otomatis damai sejahtera, sukacita memenuhi kita dalam situasi kondisi apapun ( menguasai keadaan atau menguasai bumi ).
Kemampuan ini yang membuat kita tidak mencari-cari kebahagian semu sehingga merusak pernikahan.
Mari kita terus berusaha menjadi orang yang menepati setiap komitmen yang kita buat, terlebih untuk pasangan kita, ketika kita mengucapkan janji nikah di hadapan Tuhan : berjalan dalam suka dan duka, senang maupun susah, sehat maupun sakit. Menolong pasangan kita jika mengalami keadaan tidak baik, kesusahan, atau sakit ( perbuatan2 yang tidak sesuai Firman artinya sedang sakit juga 🤕🤭 ). Tentu saja kita pun harus berpusat pada sumbernya yaitu Tuhan sendiri melalui Firman 📖 dan Doa 🛐 yang memampukan kita.
Apa yang kita lakukan dan perjuangkan pasti tidak akan sia - sia karena apa yang kita tabur akan kita tuai di kemudian hari untuk anak- anak kita dan sebagai warga kerajaan sorga.
(Tonny - Milka)
0 Response to "MENGHIDUPI KOMITMEN"