PENGAMPUNAN
Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. (Amsal 28:13)
"Kesalahan yang disimpan menumbuhkan akar kepahitan, dendam dan menghasilkan kerusakan, sedangkan pengakuan akan membuahkan pengampunan dan kelegaan."
Suatu hari, setelah berkali - kali saya yang selalu pertama meminta maaf dan berinisiatif memulai komunikasi ataupun mendekati pasangan untuk mencairkan ketegangan sehabis pertengkaran ( walau sejujurnya lebih banyak karena kesalahan saya, karena ego, karena kekasaran dalam sikap dan ucapan, salah mengambil keputusan, terlalu menuntut pasangan untuk lebih mengerti, dan lain sebagainya ).
Hari itu saya mendapati kesempatan untuk membalas.
Karena kesalahan pasangan saya, kali ini saya tidak mau untuk memulai inisiatif itu.
Untuk beberapa hari kami saling tidak bertegur sapa, saya mengeraskan hati ( sekaligus mencoba menghukum pasangan saya ).
Sampai ketika dia datang duduk dan memegang lutut saya sambil berkata maaf, namun saat itu yang saya rasakan justru kesadaran bahwa
Tuhan Yesus senantiasa memberikan Pengampunan tanpa harus menghakimi saya dan menuntut seperti yang saya lakukan terhadap pasangan saya.
Saya menangis serta juga minta maaf kepadanya.
Sejak saat itu saya berjanji tidak akan menuntut pasangan saya untuk lebih dulu mencairkan ketegangan akibat pertengkaran, sebaliknya setiap kali terjadi perselisihan biar saya yang memulai untuk mencairkan suasana.
Hal ini semakin saya sadari lagi saat pasangan saya mendapati dan
memaafkan kesalahan besar yang telah saya lakukan.
Dalam prinsip ke 4 MoU Pengampunan telah memberikan saya suatu pelajaran yang jelas dan gamblang tentang hal itu.
Mari kita praktekkan saling mengampuni, karena Kristus telah lebih dahulu mengampuni dan menerima kita apa adanya.
"Terus tinggal di dalam TUHAN."
(Ming - Febri)
0 Response to "PENGAMPUNAN"