PEPERANGAN ROHANI
Perang Teluk 1990 - 1991, merupakan perang modern, dengan pasukan Sekutu melakukan Operasi Badai Gurun. Operasi Badai Gurun ini melakukan taktik yang brilian. Yang pertama dikuasai adalah wilayah udara. Pasukan Sekutu mengerahkan pesawat-pesawat canggih untuk menguasai wilayah udara Kuwait. Kemudian kedua menghancurkan pusat Komando dan pusat Rudal dari Irak. Dengan menguasai wilayah udara dan menghancurkan pusat komando Irak, perang Teluk tidak berlangsung lama, Kuwait dapat dibebaskan dari Irak.
Taktik perang menguasai wilayah udara hanya dimungkinkan pada zaman sekarang karena sudah demikian canggih teknologi pesawat tempur. Zaman dulu, orang masih mengandalkan perang darat. Taktik Operasi Badai Gurun, yang menguasai wilayah udara, sebenarnya sejalan dengan prinsip Peperangan Rohani.
Dalam Peperangan Rohani, menghancurkan wilayah udara musuh, adalah dengan melakukan doa baik doa pribadi maupun doa sepakat. Sebab musuh kita adalah penguasa udara dunia ini, bukan darah dan daging, tidak kasat mata. Jika wilayah udara keluarga kita dikuasai musuh tidak kasat mata yang licik ini, maka dengan tidak sukar, mereka akan merajalela mengganggu bahkan menghancurkan keluarga.
Banyak persoalan dalam keluarga dan pernikahan, yang tidak bisa diselesaikan dengan melakukan perkataan atau perbuatan semata, jangan-jangan wilayah udara keluarga itu sedang dikuasai musuh. Karena itu musuh penguasa udara itu harus dihancurkan dengan doa.
Efesus 6 : 12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Ketika anak sulung kami, Benaya menikah, dan memulai kehidupan berkeluarga, sempat terbersit dalam hati saya, bagaimana nanti kehidupan rohani mereka. Karena sudah menikah, maka sebagai orang tua, kami sudah tidak bisa lagi melakukan tindakan yang sifatnya sedikit “memaksa” kepada mereka. Yang menjadi salah satu yang mengganggu hati, adalah apakah mereka mau ada dalam komunitas di gereja lokal.
Untuk hal ini, kami sudah tidak bisa seperti dulu lagi. Dulu masih bisa memarahinya, dan memaksa untuk melakukan sesuatu. Sekarang mereka sudah menjadi keluarga tersendiri, di mana kami sebagai orang tua tidak mau lagi intervensi. Maka untuk soal komunitas, kami membawa dalam doa baik pribadi maupun sepakat. Kami melakukan serangan udara, daripada serangan darat.
Beberapa bulan kemudian, ada satu kejadian aneh di tempat tinggal mereka. Karena kejadian tersebut kami hanya menyinggung sedikit saja bahwa lebih baik tergabung dalam komunitas. Puji Tuhan mereka meresponi dengan baik, dan hati mereka terbuka untuk bergabung dalam komunitas di tempat kami berjemaat.
Dari peristiwa ini, Roh Kudus mengajarkan saya, bahwa untuk pekerjaan dan bisnis juga dilakukan yang cara yang sama. Hanya Roh Kudus menambahkan bahwa memperkatakan Firman Tuhan juga dilakukan.
Yehezkiel 37 : 4 - 8 Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! l Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
Yehezkiel yang mendapat penglihatan dengan begitu banyaknya tulang-tulang kering berserakan di lembah. Tulang-tulang kering yang sudah tercerai tidak karuan. Tulang-tulang keringseperti bisnis, pekerjaan, pelayanan, ekonomi, keuangan, kesehatan, yang sedang dialami selama 2 tahun ini. Sudah begitu keringnya tulang-tulang itu dan terserak, tercerai berai pula. Tuhan menyuruh Yehezkiel untuk memperkatakan nubuat bahwa tulang-tulang kering akan dtumbuh urat, daging dan kulit bahkan bernapas.
Yehezkiel melakukan perintah Tuhan itu. Dia bernubuat, mengatakan kepada tulang-tulang kering, tumbuh urat, daging dan kulit dan bernapas. Tulang tulang yang berserakan kemudian bersatu, lalu tumbuh urat, lalu daging dan kulit, sampai akhirnya ada napas hidup. Tulang-tulang kering yang berserakan berubah menjadi pasukan gagah yang hidup.
Yang dilakukan Yehezkiel adalah prinsip peperangan rohani. Dalam keadaan kering seperti sekarang, saya mengambil waktu dalam doa pribadi untuk mulai memperkatakan tentang kebesaran, kuasa, keagungan, kemuliaan, mujizat Tuhan.
Stop keluh kesah. Sampai di sini kekuatiran, ketakutan, kebimbangan, lutut yang goyah. Ganti dengan mengagungkan, membesarkan dan memperkatakan Firman Tuhan.
Apakah semua persoalan beres ? Belum ! Hanya saja ada 1 perbedaan mencolok. Ketenangan itu muncul. Jiwa menjadi tenang. Pikiran menjadi terfokus kepada Tuhan, tidak kepada masalah.
Masih perlu waktu sedikit lagi, sampai otot iman menjadi kuat.
Yang disebut pemenang adalah orang yang berhasil mengalahkan musuhnya dalam pertandingan. Tanpa ada pertandingan tidak ada pemenang. Jadi kalau masalah belum selesai, tanda otot iman masih dilatih, dan… saatnya akan tiba, menjadi pemenang. Tanpa kekacauan, tidak mungkin muncul pahlawan. Tanpa masalah tidak ada pemenang.
Dengan adanya masalah justru akan muncul pemenang dan pahlawan iman.
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "PEPERANGAN ROHANI"