DARI SUAMI UNTUK ISTRI (2)
Cinta adalah sebuah tindakan. Tanpa tindakan, cinta tidak akan bertumbuh dan tidak akan mencapai tujuannya.
Cinta yang sejati adalah cinta yang rela berkorban unt orang yang dicintainya.
Panggilan hidup yang terindah, tertinggi, termulia, terhormat bagi seorang wanita yang berkesempatan unt menikah adalah menjadi istri bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya. Untuk itu kita harus berupaya unt menjalaninya sebaik mungkin krn hidup ini singkat. Jadilah wanita yang meninggalkan jejak yang indah yang dapat menjadi TELADAN HIDUP bagi anak-anak dan orang lain.
Kecantikan wanita bukan hanya dari perhiasan dan gaun indah yang dikenakannya, tetapi lebih dari itu...yaitu KELAKUAN DAN KEPRIBADIAN yang mempesona, yang tidak usang dimakan usia.
Cara yang terbaik untuk membentuk kepribadian yang mulia ialah dengan selalu mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta dan mentaati jalan-jalan yang ditunjukkanNya kepada kita. Dialah sumber kehidupan dan hikmat kita.
Mulai membahagiakan suami dengan melakukan hal-hal kecil (mengisi tangki hati) akan membuat anda secara spontan akan mendapatkan ilham yang berkembang terus dan akan melengkapi dan menyempurnakan kebahagiaan rumah tangga anda. Dan inilah yang disebut PERTUMBUHAN CINTA.
Berikut Beberapa contoh ...mari kita sama-sama melakukan dan bertumbuh ...SEMANGAT 💪🏻
➡️ Sambutlah dia sewaktu pulang kerja dengan senyuman manis, dandanan yang rapi
➡️ Cobalah untuk mengerti kesulitannya dalam pekerjaan
➡️ Terimalah kegagalannya tanpa mengkritiknya
➡️ Berdoalah untuknya supaya menjadi suami yang bijaksana
➡️ Hormati suami anda dan ajari anak-anak menghormati kerja keras ayahnya
➡️ Katakan apa yang ada dalam hati anda, jangan minta dia menebak
➡️ Pujilah dia di depan saudara/teman anda
➡️ Kalau lagi ada konflik jangan pulang ke rumah orang tua anda
➡️ Bila terjadi konflik, konsentrasilah pada konflik itu tanpa mengungkit hal-hal yang lalu yang kurang relevan
➡️ Maafkan kesalahannya, sebelum dia minta dimaafkan
➡️ ... dan seterusnya
God Bless U All
(Tak Wen - Ai Fung)
0 Response to "DARI SUAMI UNTUK ISTRI (2)"