KASIH PADA MASA MUDA
Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN:
Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu,
kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun,
di negeri yang tiada tetaburannya.
3. Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN,
sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya.
Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yeremia 2:2-3
Cinta mula-mula akan selalu hanya jadi kenangan yang indah bagi setiap insan manusia yang ada, meskipun bisa jadi tidak semua orang seperti itu.
Tapi seperti yang banyak bisa dilihat dari kehidupan manusia ; hampir semua manusia memiliki satu faktor yang tak bisa dipungkiri dimiliki nya; jadi ada titik tertinggi dari kurva bioritme dari sikap hidup nya; tapi ketika ritme kehidupannya sudah mencapai titik kulminasi tertinggi maka kurva itu kemudian tak mungkin bisa terus bertahan ada di puncak; melainkan akan meluncur turun bahkan bisa saja turun sampai ke titik nol.
Ada yang bergerak turun secara ritmik atau perlahan tapi ada pula yang ber gerak menurun dengan drastis. Semua tergantung faktor yang ada di dalam diri manusia itu sendiri ataupun karena pengaruh “aktor dari luar yang ada di sekelilingnya.
Di dalam hidup pernikahan sepasang insan manusia pun ada waktu yang dinamakan bulan madu yang penuh dengan moment yang manis dan indah untuk dikenang ; yang bisa dikatakan sebagai titik puncak dari jalinan cinta sepasang anak manusia,
Tapi seperti teori yang tertulis diatas, maka habis bulan madu nya, bisa saja manisnya madu itu juga perlahan lahan bisa jadi tawar; seiring dengan berjalannya waktu karena dipengaruhi oleh beberapa faktor tadi.
Setiap manusia pasti punya titik jenuh, belum lagi pengaruh faktor dari luar, misalnya lingkungan pergaulan, ekonomi bahkan mungkin anak; jika memang dianugerahi oleh Tuhan.
Semuanya sangat berpengaruh terhadap cinta mula mula, yang tanpa disadari bisa luntur karena tergerus oleh situasi dan kondisi yang ada.
Karena itu agar cinta mula mula itu bisa awet; perlu dirawat secara kontinyu dengan adanya special time dengan tanpa diganggu pihak lain Itulah manusia yang tidak bisa disamakan dengan Allah yang kasih setia nya begitu besar buat umat Nya yang tak pernah lekang tergerus waktu.
Waktu cinta mula-mula, hubungan Allah dengan umat Israel bisa dikatakan tak ubahnya seperti sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu dan hanya menjadi milik pribadi dari Allah.
Umat Israel pun adalah mempelai wanita yang sangat disayangi oleh Allah; sehingga siapapun juga yang sudah mem buat mereka menderita; maka pembelaan dari Allah akan selalu ada buat umat Israel ini.
Hanya sayang; habis bulan madu nya; umat Israel yang adalah mempelai wanitanya Allah justru tidak bisa memegang janji nikah nya; pengaruh lingkungan atau memang sudah dari sono nya punya habbit tidak baik yang seperti itu; suka berkhianat dengan hobinya yang suka selingkuh dengan yang lain.
Satu hal yang sudah membuat Allah jadi sakit hati dan meninggalkannya di dalam kehinaan nya sebagai perempuan murahan.
Jagalah cinta mula mula mu terhadap Allah sebagai kekasih hati mu agar tetap langgeng dengan selalu mengadakan special time dengan Nya untuk bisa tetap dekat dan intim dengan Allah kita.
(Stephen - Hera)
0 Response to "KASIH PADA MASA MUDA"