LUANGKAN WAKTU BERSAMA DALAM DOA
II Tawarikh 2 : 3 - 6
Lalu Salomo mengutus orang kepada Huram, raja negeri Tirus, dengan pesan: "Perbuatlah terhadap aku seperti yang kauperbuat terhadap ayahku Daud, ketika engkau mengirim kayu aras kepadanya, sehingga ia dapat mendirikan baginya suatu istana untuk tinggal di situ. Ketahuilah, aku hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, untuk menguduskannya bagi Dia, supaya di hadapan-Nya dibakar ukupan dari wangi-wangian, tetap diatur roti sajian dan dipersembahkan korban bakaran pada waktu pagi dan pada waktu petang, pada hari-hari Sabat dan bulan-bulan baru, dan pada perayaan-perayaan yang ditetapkan TUHAN, Allah kami, sebab semuanya itu adalah kewajiban orang Israel untuk selama-lamanya. Dan rumah yang hendak kudirikan itu harus besar, sebab Allah kami lebih besar dari segala allah. Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?”
Bicara soal generasi, yang paling dekat dan bisa kita lihat adalah anak-anak kita. Daud juga punya banyak anak dari sekian banyak istri dan selirnya. Di antara anak-anaknya, Daud memilih Salomo anaknya menggantikan dia, sesuai dengan perintah Tuhan, karena Salomo inilah yang dipilih Tuhan untuk membangun Bait Allah.
Daud cukup peka dan taat pada rencana Tuhan untuk masa depan generasi. Sebenarnya pada awalnya, Daud sangat sayang pada Absalom, kakak dari Salomo. Sayangnya Absalom memberontak dan mencoba merebut tahta Daud, membuat Daud lari dari Yerusalem ke Gilead di seberang Sungai Yordan. Absalom akhirnya mati dalam pertempuran ketika Daud memukul balik untuk merebut kembali Yerusalem. Anak lainnya yaitu Adonia, kakak Salomo, berambisi jadi raja.
Adonia ini membuat gerakan politik dengan mengumpulkan dukungan dari pejabat-pejabat tinggi, orang-orang lama ayahnya. Namun gerakan politik ini gagal total karena Daud mengangkat Salomo menjadi raja.
Salomo bukan anak tertua, bahkan anak dari Betsyeba, mantan istri Uria, panglima Daud, yang sengaja dibunuh di medan perang, agar Daud dapat menutupi aibnya karena perzinahannya dan Betsyeba. Anak hasil perzinahan itu, akhirnya meninggal karena sakit. Setelah itu lahirlah Salomo dari Betsyeba untuk Daud.
Tidak lama Salomo menjadi raja, Daud wafat. Daud tidak menyaksikan bagaimana sepak terjang Salomo. Selama hidupnya sebagai raja, Daud sudah mempersiapkan bahan-bahan dan ahli-ahli untuk membuat Bait Allah. Maka visi membangun Bait Allah ini diestafetkan ke Salomo. Namun Daud telah wafat lebih dulu sebelum melihat apakah Salomo berhasil atau tidak.
Dalam ayat bacaan di atas, Salomo langsung ngegas untuk mendirikan Bait Allah. Bahkan konsep Bait Allah itu, Salomo mengenal betul. Bahwa Bait Allah bukanlah ‘rumah Tuhan’ karena tidak mungkin Tuan Allah maha besar berdiam di dalam bangunan terbatas. Bait Allah hanya menjadi tempat ibadah dan penyembahan kepada Tuhan.
Lalu Salomo melakukan negosiasi dengan Huram, Raja Tirus, negeri yang terkenal dengan hasil kayu Aras dan tukang-tukangnya yang kompeten. Bahkan Salomo berani membeli kayu-kayu dan ahli-ahli perkayuannya dengan harga yang pantas.
Ternyata dari bahan-bahan yang dikumpulka Daud, oleh Salomo ditambahkan berlipat-lipat ganda, karena Salomo mau membuat Bait Allah yang jauh lebih besar dari konsep Daud ayahnya.
Maka benarlah nubuat tentang Salomo yang membangun Bait Allah. Ini tidak terjadi seperti sulap sim salabim, langsung jadi. Ada proses panjang, ada air mata dan darah, ada perjuangan, ada impartasi, ada doa, maka keturunan Daud yaitu Salomo, anaknya mewujudkan pembangunan itu.
II Tawarikh 3 : 1 - 2 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.Ia mulai mendirikan rumah itu dalam bulan yang kedua, pada tahun keempat pemerintahannya.
Tahun ke 4 pemerintahannya, Salomo memulai pekerjaan pembangunan Bait Allah. Pekerjaan besar itu dimulai cukup cepat, di tahun keempat pemerintahan Salomo….
Daud tidak menyaksikan dimulainya pembangunan itu. Daud tidak hadir dalam upacara dimulai pembangunan Bait Allah yang dirindukannya. Namun keturunannya, anaknya, yang memulai itu sampai selesai.
Sebagai pasangan suami istri, kita perlu mengerti apa rencana Tuhan untuk anak-anak kita. Sehingga segala sesuatunya dipersiapkan untuk rencana Tuhan itu terwujud. Untuk mengerti apa rencana Tuhan untuk anak-anak kita, maka tidak ada cara lain selain mengambil waktu bersama dalam doa sepakat, bertanya kepada Tuhan yang empunya rencana itu. Tuhan pasti menjawab jika kita bertanya.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah 1 , maka pintu akan dibukakan bagimu.” Matius 7 : 7
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "LUANGKAN WAKTU BERSAMA DALAM DOA"