HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG

"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."

Mazmur 63:1

Salah satu kebutuhan dalam hati manusia yang kita tidak pernah merasa cukup adalah perhatian, kita tidak pernah merasa cukup diperhatikan, cukup dihargai, cukup disyukuri atau cukup dipuji.

Saat kita anak-anak, kita pasti pernah merasa kecewa akan kasih orangtua kepada kita, meskipun kita mungkin memiliki orangtua yang menyenangkan, kita tetap menginginkan sanjungan, cinta dan penghargaan lebih lagi.

Ketika kita beranjak dewasa, kita mulai mencari belahan jiwa, dan berharap akan dicintai sebagaimana yang kita harapkan, namun setelah kita masuk pernikahan, pada akhirnya kita kecewa juga, karena pasangan kita ternyata juga gagal mencintai kita sebagaimana yang kita inginkan.

Dan pada akhirnya ketika kita mempunyai anak, kita juga berharap bisa mendapatkan perhatian dan cinta yang kita harapkan dari mereka, setelah apa yang telah kita lakukan dan korbankan untuk membesarkan mereka.

Demikian juga dengan raja Daud, Ia diabaikan oleh ayahnya, sehingga pada awalnya tidak diperkenalkan kepada Samuel sebagai calon pengganti Saul, 

Daud juga dipandang hina oleh Mikhal istrinya, dan Daud juga mendapat perlakuan menyakitkan dari anak-anaknya, ketika mereka berusaha untuk merebut kekuasaannya dan berupaya membunuhnya.

Pada akhirnya Daud hanya menemukan ketenangannya di dalam Allah, 

"Hanya dekat Allah saja aku tenang."

Apakah selama ini kita meminta orangtua, pasangan, atau anak-anak kita untuk menjadi pengganti Allah?, hanya Allah satu-satunya pribadi yang akan senantiasa mengasihi kita dengan kasih sejatiNya yang memuaskan kita.

Saat kita dipuaskan oleh kasihNya, kita lebih bebas untuk mengasihi, bukan menuntut untuk dikasihi, memberi semangat, bukan mengeluh...berespon  positif, bukan menjatuhkan pasangan kita dengan pengharapan-pengharapan idealis kita.

Tuhan Yesus memberkati

(Peter - Mace)

Tweet