Iklan

CAKAP BERCAKAP

Ayub 27:10 Dapatkah ia bersenang-senang karena Yang Mahakuasa dan berseru kepada Allah setiap waktu?


Selama pandemi, karena harus Work From Home dan School From Home, rumah kami jadi seperti miniatur zoo 😁. 

Kami menambah binatang peliharaan. Ada Anjing, Kelinci, Kura-kura, Ikan Cupang juga Seekor burung Parkit Kecil yang diberi nama oleh anak kami “Udin”. (Maaf Bila ada kesamaan Nama).


Ketika baru dibeli, anak kami Tristan sangat excited untuk browsing dan mencari tahu segala hal yang dibutuhkan untuk merawat seekor parkit. Mencukupi segala yang dibutuhkan agar bisa bertahan hidup dan sehat, berusaha untuk menjinakkan agar bisa dipegang dan di pet, mengajarinya bersiul dengan berkomunikasi secara intens setiap saat. 


Dalam waktu singkat Udin menjadi parkit yang pandai dan jinak. Dia selalu datang untuk di belai. Setiap hari dia akan menyapa “Hi Udin!”menirukan sapaan kami selama ini.

Dia juga pandai bersiul “Hiduplah Indonesia Raya”, menirukan bunyi alarm mobil, Microwave, Dispenser dan lain-lain. Sepanjang hari dia akan aktif berkicau meramaikan suasana di rumah.


Kemudian kami pindah rumah,  dan Udin sekarang di taruh di halaman belakang. Anak-anak sudah sekolah offline dan tidak punya waktu untuk mengurus hewan peliharaan. 


Si Parkit hanya diberi makan dan dibersihkan kandangnya secara berkala. 


Tiba-tiba kami menyadari Udin tidak lagi berkicau dan menyapa. Ketika kami dekati dan bersiul; meski berusaha, Udin telah kehilangan segala kepandaiannya untuk bercakap dan bersiul.


Jika seekor burung parkit saja bisa kehilangan kemampuan bercakap dan berkomunikasi saat diabaikan dan tidak dibangun relasi yang intens dengannya, bagaimana dengan kita?


Bagaimana Relasi kita dengan pasangan, anak-anak kita, terlebih lagi relasi kita dengan Tuhan?


Relasi dibangun dengan menyediakan waktu berkualitas dan membangun komunikasi yang intens setiap hari.

Mungkin segala kebutuhan kita terpenuhi; sandang, pangan, papan, uang, dan sebagainya, semuanya tersedia.

Tapi bagaimana dengan Jiwa kita?


Ada kebutuhan jiwa yang harus dibangun lewat waktu bersama, sentuhan, kata-kata yang membangun, bertukar pikiran, berdiskusi dan bersepakat serta berbagi nilai-nilai.


Ada kebutuhan spiritual dengan waktu berdoa bersama, berbagi Firman dan sharing tentang perjalanan hidup dengan Tuhan.


Terlebih lagi relasi kita dengan Tuhan; bukan sekedar doa makan, doa sebelum tidur, ke gereja, komsel, dan lain-lain;

Relasi dengan Tuhan dibangun lewat persekutuan yang intim denganNya.


Seperti Ayat bacaan diatas; dapatkah kita bersenang-senang karena Tuhan dan berseru pada-Nya setiap waktu?


Bercakap-cakap dengan Tuhan bukan hanya saat ibadah di Gereja, atau ritual doa yang menjadi kewajiban setiap hari. Bercakap-cakap dengan Tuhan dapat kita lakukan setiap saat dan dimanapun karena Allah tidak dibatasi ruang dan waktu. Karena itu biarlah kita selalu terkoneksi dengan-Nya.


Berikan prioritas untuk selalu menyediakan waktu bagi Tuhan dan orang-orang terdekat kita.


Renungkan dan mintalah hati yang bijaksana.


Mazmur 90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,

hingga kami beroleh hati yang bijaksana.


IT'S ALL ABOUT YOU


(Terry - Ciska)


0 Response to "CAKAP BERCAKAP"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post