DOA YANG TERHALANG
1 Petrus 3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang
Semua orang menginginkan agar doanya di jawab Tuhan, begitu juga dengan pekerjaan yang di lakukan, mengalami keberhasilan dan keberuntungan. Tidak ada satupun dari setiap kita yang menginginkan doa kita terhalang.
Suatu malam, ada jemaat yang datang ke rumah. Beliau menceritakan bahwa beberapa bulan ini kehidupannya tidak semulus biasanya. Tidak ada sukacita terpancar dari wajahnya, bahkan order-order yang semula lancar, tiba-tiba mulai tidak sekencang biasanya.
Ketika beliau mengeluarkan uneg-unegnya, dia mengakui bahwa sudah beberapa bulan tidak ada komunikasi dengan istrinya. Kalau berbicara "ribut" yang tak terkendali, jadi lebih baik diam katanya, seperti pepatah "Diam itu emas".
Saya mengetahui dengan jelas kalau jemaat saya ini temperamental, suka merendahkan istrinya, egois dalam setiap keputusan, apa yang di pikirkan selalu dia yang "benar", kasar dan ringan tangan terhadap istrinya.
Saya hanya bertanya : Apakah kamu mau berubah?
Apakah kamu menginginkan kesejukkan dalam hatimu?
Apakah kamu mau taat pada perintah Firman Tuhan?
Saya belajar bahwa terkadang kita tidak menyadari bahwa suami istri itu satu daging yg tidak terpisahkan, sebagai satu unity yg memberikan kekuatan.
Tuhan menginginkan kita untuk hidup bijaksana dan menghormati istri, teman pewaris tahta, agar kita bisa saling mengerti kekurangan dan kelemahan masing-masing. Ketika ada kerukunan Tuhan tidak enggan untuk memberkati kita.
Saya bersyukur berkat istri sebagai penolong yang Tuhan tempatkan, agar saya mau belajar untuk selalu menghargai dan sebagai Imam Keluarga saya harus hidup bijaksana, bukan semena-mena.
Praise The Lord, ALL ABOUT YOU
(Tak Wen - Ai fung)
0 Response to "DOA YANG TERHALANG"