BERIMAN
Wahyu 14:12 (TB) Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Rupanya IMAN tidak dapat dipisahkan dari KETAATAN dan KETEKUNAN
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
IMAN (FAITH) sendiri artinya percaya pada sesuatu yang tidak/belum terlihat/terbukti karena kita percaya pada subjek yang pasti, bukan pada sesuatu yang tidak pasti.
Seperti kita mempercayakan hidup kita pada seorang pilot ketika kita bepergian dengan pesawat terbang, kita bisa duduk tenang dengan keyakinan (iman) bahwa pilot tersebut akan mengantarkan kita dengan selamat sampai kepada tujuan yang benar bukan?
Akan berbeda ceritanya ketika yang mengemudikan pesawat bukanlah seorang pilot yang profesional dan memiliki sertifikasi yang diakui, tentu saja kita tidak akan bisa duduk tenang dengan beriman kepada pilot amatir tersebut.
Jadi kunci dari iman adalah subjek iman itu sendiri, bukan situasi/kejadian yang kita lihat/hadapi.
Subjek dari iman kita adalah Allah, pencipta alam semesta, penebus dosa kita, Bapa yang kekal, Raja Damai dan Penasihat Ajaib, bukankah seharusnya dan sewajarnya kita beriman pada Allah yg demikian?
Cara kerjanya adalah : pada saat kita percaya, kita akan taat, dan pada saat kita taat, iman akan bekerja.
Dari contoh-contoh di Alkitab, mereka yang melihat janji Allah digenapi adalah mereka yang tekun, taat dan percaya sejak segala sesuatunya belum terjadi, di antaranya Nuh yang diselamatkan dari air bah dan Abraham yang menjadi Bapa orang beriman dan bangsa yang besar.
Ibrani 11:7-8 (TB) Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Masih banyak contoh-contoh lainnya, dan kita akan menjadi salah satu dari mereka jika kita memilih untuk taat dan tekun di dalam iman kita kepada Kristus.
Suami Anda masih mendahulukan hobby nya daripada keluarga?
Isteri Anda masih dominan dan tidak menghormati suaminya?
Anak Anda masih melawan dan tidak bertanggung jawab?
Mari kita dengan iman terus taat pada kehendak Tuhan untuk mengasihi mereka, terus tekun mendoakan mereka, dan terus beriman bahwa Tuhan akan menjamah mereka pada waktu-Nya.
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "BERIMAN"