TERANG BERCAHAYA
Matius 5:16 mengingatkan kita akan panggilan untuk sukses menjadi terang,
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu uang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya “tampak luar” rajin ibadah dan aktif melayani.
Terang bercahaya berarti memancarkan hal baik yang Tuhan ajarkan dalam hidup keseharian kita. Banyak orang yang menggunakan aktivitas rohani untuk menutupi perbuatan-perbuatan daging yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Apakah hidup kita bisa membawa pengaruh yang positif terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita, apakah hidup kita memelihara kebenaran dan menyebarkan kasih?
Dua ayat sebelumnya, Matius 5:14-15 dituliskan, Kamu adalah terang dunia, Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Apa implikasi ayat-ayat ini dalam kehidupan kita?
Ayat-ayat ini saat itu ditujukan kepada murid-murid Kristus, dan HARI INI ayat-ayat ini ditujukan bagi semua orang percaya, karena kita tahu bahwa identitas orang Kristen dikenal lewat dua kualitas transformatif sebagai garam dan terang dunia.
Pokok bahasan tentang kata menjadi terang, adalah “Ketiadaan Kegelapan.”
Jadi ketika seseorang menjadi seorang murid dan menjadi garam dan terang, konotasinya, dalam seluruh aspek hidup kita sudah tidak ada “kegelapan” lagi.
Aspek kegelapan yang bisa terselip dalam kehidupan setidaknya menyangkut beberapa pilar kehidupan yang tidak bisa dilepaskan dari keseharian kita.
Pilar Keluarga, Pilar Kesehatan, Pilar Relasi/sosial, Pilar Integritas, Pilar Pekerjaan/Keuangan.
Menjadi terang harus mencakup di lima pilar kehidupan di atas.
Bila kita mengatakan bahwa kita adalah terang, harus dipahami bahwa semua sifat-sifat Kristus yang maha pengampun dan pengasih harus ada dalam hidup kita.
Tidak ada lagi kecurangan dalam pekerjaan, tidak ada lagi kata-kata kasar yang menyakiti istri dan anak-anak, belajar untuk lebih menguasai lidah dan tindakan, tidak ada lagi kebohongan dalam keuangan, tidak ada lagi sisi-sisi gelap yang disembunyikan terhadap pasangan.
Jelasnya sifat-sifat Kristus harus bisa dilihat dari buah Roh (Galatia 5:22) dalam keseharian kita bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitar, terutama pasangan dan anak-anak yang menjadi orang terdekat kita. Itu konteks menjadi terang yang paling dekat dengan hidup kita.
Ada sebuah cerita tentang istri seorang pimpinan sebuah bank yang lebih memilih menjadi nasabah suaminya dibandingkan menjadi istrinya. Kalau dengan nasabahnya bisa berkata lembut dan sopan, tapi tidak dengan istrinya.
Jangan pernah berkata aku sudah sungguh-sungguh melayani Tuhan tapi orang-orang terdekatmu tidak bisa merasakan kasihmu. Karena pribadi-pribadi yang paling mengenal “sifat-sifat” aslimu dan merasakan dampaknya adalah pasangan dan anak-anakmu, bukan orang di gereja dan komunitas pelayananmu.
Tuhan memberkati dan jadilah Terang di circle terkecil … keluargamu.
(Agus - Vita)
0 Response to "TERANG BERCAHAYA"