CONDITIONAL LOVE
1 Yohanes 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Stand up comedian Jimmy O Yang, dalam satu materinya bercerita, ketika suatu saat ditanya pacarnya tentang love language (Bahasa Kasih): Word of affirmation (Kata-Kata Pujian); sembari tertawa dia berkata, bahwa dibesarkan dengan pola Asuh “Asian Parents”, dia belum pernah mendengar "word of affirmation" dari orangtuanya seumur hidupnya.
Dengan bercanda dia berkata, Love language orangtuanya adalah “Verbal Abuse”. (Kata³ abusif/ keras/ caci maki).
Ya, pola asuh orangtua di asia tipikalnya adalah type “otoriter” , yaitu memilki kontrol yang tinggi terhadap anak, suka memaksakan kehendak, menetapkan standar kesuksesan yang tinggi, mendisiplin anak terlalu keras (dengan hukuman dan kata-kata yang keras) , kurang komunikasi atau komunikasi hanya satu arah dan sangat pelit pujian.
Pola asuh ini menciptakan hubungan yang memiliki jarak, karena seringnya memberlakukan hukuman sebagai strategi kedisiplinan.
Kalaupun terlihat banyak yang berhasil mencetak anak-anak yang sukses, namun rata-rata mereka memiliki tangki hati yang kosong.
Beberapa akibat lainnya dari pola asuh otoriter adalah emosi anak yang tak stabil, kepercayaan diri rendah, tak memiliki kemampuan sosial, dan tumbuh dalam ketakutan.
Meski berusaha mengisi tangki hati yang kosong dengan pencapaian; baik itu prestasi, kedudukan dan ketenaran, pada akhirnya yang akan terbangun hanyalah self confidence saja (kepercayaan kepada diri sendiri atas kemampuan); bukan self esteem (kedewasaan menilai dan menghargai diri).
Orang yang tumbuh dengan low self esteem, akan sulit menerima Konsep Kasih Karunia Allah, karena yang mereka tahu tentang kasih hanyalah kasih bersyarat dari orangtua nya.
Mereka akan dihargai ketika mereka "berprestasi, berhasil, kaya". Mereka Patuh karena takut akan hukuman.
Akhirnya mereka juga akan memandang Tuhan dengan cara yang sama, memandang Tuhan dengan muka yang berselubung, dan beribadah serta melakukan perintah agama karena takut akan hukuman, bukan karena Kasih.
Padahal Kristus telah mati bagi kita ketika kita masih berdosa, bukan disaat kita telah melakukan semua pencapaian rohani kita dengan sempurna.
Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Kasih-Nya yang tanpa syarat adalah Anugrah atau disebut kasih karunia.
Jika kita menerima Kasih Karunia-Nya, maka kita tidak lagi hidup didalam ketakutan dan kemunafikan.
Ketika kita hidup dalam kasih-Nya, Kita akan menjalani hidup yang memiliki tujuan dan menjalani hidup dengan maksimal, karena tahu bahwa kita dikasihi oleh Allah tanpa syarat.
1 Korintus 15:10
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Jika tidak ingin menaruh selubung di wajah anak-anak kita, ubah pola asuh dengan membangun Self esteem mereka (bukan self confidence).
Sediakan waktu dan bangun hubungan, jalin komunikasi dua arah agar mereka dewasa, bagikan value atau nilai yang sesuai dengan firman Tuhan. Berikan dukungan ketika mereka menghadapi tantangan, tegur dengan kasih ketika mereka melakukan kesalahan dan berikan pujian ketika mereka layak menerimanya. Dan jangan lupa berikan teladan hidup bagi mereka.
Mereka akan lebih mudah mengenal Kasih Bapa melalui kasih kita. dari sinilah akan lahir generasi-generasi Mulia yang memancarkan kemuliaan Tuhan.
Efesus 3:18-19
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah
Selamat menikmati Kasih Karunia Tuhan Yesus!
From Glory to Glory
(Terry - Ciska)
0 Response to "CONDITIONAL LOVE"