Iklan

KEEGOISAN DAN KETIDAKTAATAN

Roma 8:29  Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 


Tujuan hidup kekristenan bukan berbicara tentang jabatan di gereja, aktivitas pelayanan, berdoa, berpuasa, beribadah atau disiplin rohani lainnya.

Semua itu adalah sarana untuk pertumbuhan rohani kita dan bukan suatu tujuan.


Namun tujuan dan arah hidup kita yang sesungguhnya adalah semakin menjadi serupa Kristus dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Ketika kita lahir baru dan menerima keselamatan, maka seharusnya hidup kita dari hari ke hari adalah semakin serupa dengan Kristus dan bukan sebaliknya semakin bertolak belakang. 


Bagaimana kita dapat menjadi serupa dengan Kristus? Yaitu dengan meneladaniNya dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam hidup pernikahan kita.


Menjalani dan mempertahankan hidup pernikahan tentu tidaklah mudah. Meskipun dahulu kita sudah mengikuti Bimbingan Pranikah dan sudah diberkati di gereja. Namun kenyataannya banyak pernikahan kristen yang masih dipenuhi dengan gambar keegoisan, kemarahan, KDRT, bahkan perselingkungan yang berujung kepada kehancuran.


Pertanyaannya adalah apakah tantangan terbesar dalam pernikahan sehingga tidak dapat mewujudkan gambar Kristus?


Tentunya ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Dalam renungan ini, akan dibahas 2 faktor utama, yaitu: 


KEEGOISAN dan KETIDAKTAATAN


KEEGOISAN menghancurkan bukan hanya iman, melainkan juga penyatuan suami-isteri dalam pernikahan. Ada banyak suami atau isteri yang asyik hidup dengan urusannya masing masing. Semuanya diukur dengan untung dan rugi, dengan istilah “elu-elu gua-gua”. Hidup dalam satu rumah akan terasa suasana seperti di neraka karena pasti akan diwarnai dengan pertengkaran yang tidak ada habis-habisnya. 

Dimanakah gambaran Kristusnya?


Dulu kami tidak berasa terjebak dalam keegoisan sementara pelayanan berjalan terus. Kami banyak melayani jiwa-jiwa tetapi kami merasakan burn out. Dan yang terjadi adalah kami saling menyalahkan satu dengan lainnya. 

Bersyukur kami sadar dan memutuskan untuk bertobat dan kembali kepada  jalan Tuhan yg benar.


KETIDAKTAATAN yang membawa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dan itu juga ada di dalam alam bawah sadar setiap kita untuk memberontak kepada Allah. Tanpa ketaatan, kita tidak akan layak untuk dapat mengenapi visiNya, seperti bangsa Israel yang harus berputar di padang gurun selama 40 tahun dan mati disana dengan sia-sia.


Sebagai orang Kristen kebanyakan kita hanya berhenti sampai tahap mengerti akan Firman Tuhan, tetapi seringkali mengingkari untuk melakukannya bila hal tersebut tidak menyenangkan hati kita. 

Seperti saat diminta untuk mengampuni pasangan, maka kita dengan mudah menolaknya, karena merasa lukanya sangat dalam sekali.

Dimanakah gambaran Kristusnya?


Kiranya renungan ini dapat menjadi sebuah refleksi bagi perjalanan pernikahan kita.. apakah sudah mewujudkan gambaran Kristus yang sesungguhnya.

Tuhan Yesus memberkati!


(Hadi - Esther)

0 Response to "KEEGOISAN DAN KETIDAKTAATAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post