KASIH TUHAN
Mazmur 8:4-5 (TB) - apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Allah begitu mengasihi dan memandang tinggi manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan diri-Nya, walaupun pada kenyataannya manusia, yang bahkan disebut sebagai anak-anak Alalh, seringkali tidak menghargai, bahkan menyakiti hati-Nya dengan memberontak dan melakukan hal-hal yang melawan Allah, Allah tetap mengasihi, bahkan menyelamatkan dan memuliakan manusia melalui pengorbanan Anak-Nya.
Sebagian dari kita yang sudah menjadi orang tua tentunya sedikit banyak mengerti tentang mengasihi anak-anak kita.
Kami percaya semua orang tua rindu untuk memberikan yang terbaik pada anak-anaknya tanpa pamrih, kita rela mengorbankan kepentingan kita demi kepentingan anak-anak kita, bahkan dalam banyak kesempatan jikalau bisa, kita bersedia menggantikan anak-anak kita di kala mereka mengalami sakit atau penderitaan.
Walaupun demikian, sebagai manusia yang terbatas dan berdosa, terkadang kita pun merasa "dicobai" oleh anak-anak yang kita kasihi.
Kesabaran dan kasih kita terhadap mereka diuji ketika kita sedang lelah, sedang stress, atau ketika mereka sedang berulah dan melakukan hal-hal yang menjengkelkan ataupun tidak mentaati apa yang kita minta mereka lakukan.
Sebuah dongeng lokal dari daerah Sumatera Barat berkisah tentang Malin Kundang, seorang anak durhaka yang menyakiti hati ibunya.
Di akhir kisah tersebut, sang ibu yang merasa sedemikian terluka akhirnya mengutuki Malin Kundang, sehingga langit menghukumnya menjadi batu.
Yesaya 49:15 (TB) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Kasih Allah yang begitu besar tidak dapat dibandingkan dengan kasih manusia yang seringkali masih bersyarat.
Mengasihi manusia yang tidak sempurna memang tidak mudah, satu-satunya hal yang dapat memampukan kita untuk melakukannya adalah dengan mengalami dan bergantung kepada Allah, sang sumber kasih yang sempurna dan tidak akan mengecewakan kita.
Maukah kita, melalui perenungan Firman hari ini, membuat komitmen untuk belajar mengasihi dan menghargai orang-orang di sekitar kita seperti Allah mengasihi dan menghargai kita?
Bukan karena mereka layak dikasihi, tetapi karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi dan menghargai kita, bahkan di saat kita masih berdosa.
1 Yohanes 4:11, 19 (TB) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - San San)
0 Response to "KASIH TUHAN"