Iklan

KEMULIAAN HANYA BAGI ALLAH

Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya,

biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! (Mazmur 104:31)


Manusia sering selalu berbangga diri dengan hasil pencapaiannya dan menganggapnya sebagai hasil dari kerja kerasnya.  

Di dalam pemikirannya; tanpa usaha dan kerja keras; maka tak mungkin apa yang didambakannya itu bisa menjadi kenyataan di dalam hidup nya . 

Satu hal yang dianggap wajar dan sah-sah saja dalam anggapan (paradigma) dari kebanyakan orang.

Hanya saja; jika ia; manusia, di dalam porsinya sebagai orang percaya yang sudah mengenal dan tahu akan kebenaran; maka hal yang oleh orang kebanyakan dianggap sebagai hal yang wajar; adalah merupakan satu kesalahan besar. 

Sebagai orang percaya; orang beriman yang percaya akan adanya  Roh Allah (Roh Kudus) yang diam dan bertahta di dalam hatinya sebagai bait Kudus-Nya dan memerintah atas hidupnya. 

Dan oleh karenanya, sudah seharusnya ia sebagai orang percaya yang adalah manusia roh adanya; tidak lagi hidup sebagai manusia jasmani lagi seperti halnya orang kebanyakan yang lebih mengedepankan pemikiran dan tindakan manusia jasmaninya. 

Hanya saja; di dalam realita kehidupan yang harus dijalaninya; bisa dilihat bahwa tidak sedikit dari orang percaya yang hidupnya tak ada bedanya dengan orang kebanyakan. 

Mereka lebih berbangga diri atas pencapaian yang berhasil diraihnya. 

Semua prestasi dan apa yang ada pada dirinya dianggap sebagai hasil pemikiran dan kerja kerasnya; tak mungkin tanpa hal itu semua yang didambakannya bisa diraih dan dimilikinya.  


Banyak dari orang percaya yang jadi mengesampingkan arti dari kehadiran Tuhan di dalam hidupnya; dengan akunya yang lebih sering duduk di atas kursi.  

Orang percaya sering  jadi lupa diri; bahwa sebenarnya dirinya  tidak lagi berhak atas dirinya sendiri lagi; 

ia yang tadinya adalah hamba dosa; dan hidupnya meskipun terlihat bebas, tapi sebenarnya ia terbelenggu oleh dosa dengan maut sebagai  upahnya yang harus diterimanya kelak.

Oleh kemurahan Allah; Allah harus merelakan Putera Tunggal-Nya; Yesus Kristus; yang meskipun diri Nya tidak berdosa harus rela dan mau dijadikan sebagai penebus; pembayar dosa  bagi semua manusia; meskipun tidak semua manusia mau menerimanya.  

Kebenaran yang ada; orang percaya, mereka yang mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat nya, sudah dimerdekakan dan tidak lagi hidup sebagai hamba dosa dan berada dibawah bayang -bayang maut sebagai  upah dosa.  

Dan oleh karena nya orang percaya harus bisa sadar diri dan lebih mengedepankan arti kehadiran Allah di dalam hidup nya dan tidak lagi suka berlaku semau gue atas dasar pemikiran manusia dan kehendak daging manusia jasmaninya.  

Hanya saja; kebenaran ini sering dilanggar orang percaya dengan lebih mengemukakan akunya dalam setiap rencana dan gerak langkah hidupnya!. 

Tuhan hanya jadi cadangan yang diingat ketika dibutuhkan!

Bahkan tak jarang, Tuhan juga sering di kambing hitamkan ketika kegagalan yang diraih nya . 

Tuhan tidak menolong; Tuhan tidak mengasihi dirinya dan seterusnya. 

Orang percaya banyak yang lebih berbangga diri atas prestasi pribadi dan pelayanan misi nya sebagai hasil pencapaian pemikirannya dan kerja keras pribadi maupun tim; akunya yang didudukkan  di atas kursi; sedangkan Tuhan? 

Lupa bahwa ada Roh Tuhan (Roh Kudus) yang bertahta dan berkuasa atas dirinya yang sudah membebaskannya dan membelinya dengan cash keras dari hamba dosa? Lupa bahwa kemuliaan itu hanya Milik Tuhan dan dirinya tidak punya hak lagi atas dirinya ?

Tuhan lah yang jadi  pusat dari kehidupannya (God Center) bukan dirinya lagi (ego center)!

Akuilah  dan Muliakan lah Dia di dalam setiap perbuatan- perbuatan mu dan prestasimu; baik sebagai pribadi dan tim pelayanan dari  orang percaya . 

Ingatlah akan adanya tanggung jawab nantinya di pengadilan terakhir di depan Allah dari setiap perkataan dan perbuatan yang keluar dari hidup kita   

Ingat dan waspadalah dengan hidupmu.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)

Bagaimana mungkin orang percaya bisa memuliakan Tuhan; ketika akunya masih terus duduk di atas kursi?

Kita harus bisa tiarap; barulah kita bisa memuliakan Tuhan; tanpa hal itu rasanya mustahil!


Tetap semangat!


(Stephen - Hera)

0 Response to "KEMULIAAN HANYA BAGI ALLAH "

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post