Iklan

KEMULIAAN ALLAH DI BUMI

Tuhan Yesus selama masa pelayanan-Nya di bumi sangat menekankan kehendak Bapa sebagai hal yang terpenting.


Yohanes 6:38

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.


Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


Matius 12:50

Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."


Lukas 22:42

"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak -Ku, melainkan kehendak –Mulah yang terjadi."


Dan bahkan waktu Yesus mengajarkan murid-muridnya berdoa, Ia berdoa demikian :

Matius 6:10

datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak –Mu di bumi seperti di sorga.


Selama hidup-Nya, Tuhan Yesus mendengarkan, melakukan, dan memberitakan apa yang menjadi Kehendak Bapa-Nya di sorga, dan dengan demikian memuliakan BapaNya.


Hal ini membuat saya berpikir dan berintrospeksi, apakah saya sudah mendengarkan, melakukan, dan memberitakan apa yang menjadi kehendak Bapa bagi saya?


Kenyataannya adalah

1. Mengetahui tidak berarti kita sudah melakukannya.

2. Melakukan tidak semudah mengatakannya.

3. Memberitakan hanya berarti ketika kita sudah melakukannya.


Bahkan untuk hal-hal terkecil sehari-hari hal ini sungguh saya rasakan.


1. Mengetahui tidak berarti kita sudah melakukannya.


Beberapa minggu terakhir, saya merasa kurang fit, mungkin karena perubahan cuaca yang ekstrim dan kelelahan karena kesibukan pekerjaan yang cukup banyak, ditambah lagi dengan sakit gigi yang mengganggu dan mengharuskan saya menjalani perawatan yang sangat menyakitkan selama berminggu-minggu.


Saya tahu bahwa seharusnya saya bersyukur dan bukan mengeluh.


Saya memiliki pekerjaan yang baik sementara banyak orang mungkin berjuang untuk mencari pekerjaan ataupun penghasilan dengan kondisi yang lebih tidak kondusif.


Saya dapat melakukan perawatan gigi  yang baik sementara banyak orang mungkin tidak memperoleh bahkan perawatan kesehatan dasar yang mereka butuhkan.


2. Melakukan tidak semudah mengatakannya.


Ketika seorang teman mengeluh karena kesulitan hidup atau mencela orang lain, dengan mudah kita memberi “nasihat” berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.


“Beriman saja, karena Tuhan punya rencana, rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan.”

“Jangan iri pada orang fasik, Tuhan itu adil, semua akan indah pada waktunya.”

“Carilah dahulu Kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Mungkin kamu harus memperbaiki hubunganmu dengan Tuhan”


Sedangkan ketika teman kantor memperoleh promosi dan mendapatkan hadiah perjalanan ke luar negeri, kita mempertanyakan keadilan Tuhan padahal saya bekerja lebih keras daripada  dia.


Ketika diperhadapkan pada pengambilan keputusan, seringkali kita lebih percaya pada kemampuan dan penilaian diri kita sendiri atau orang-orang yang kita anggap hebat dan kompeten. Seringkali kita bahkan lupa untuk berdoa, bertanya, apalagi menyerahkannya kepada Tuhan.


3. Memberitakan hanya berarti ketika kita sudah melakukannya.


Sebagai  seseorang (dan sebagai  pasangan) yang melayani di bidang pasutri, sebagai pemimpin kelompok kecil, sebagai  pimpinan atau atasan di tempat kerja, dan bahkan sebagai orang tua dari anak-anak kami, dalam banyak kesempatan kami harus mengajar, menasihati, bahkan menegur orang-orang yang kami layani.


Di saat-saat seperti itulah kami menyadari beban dan tanggung jawab, tetapi juga kesempatan dan kehormatan yang Tuhan berikan ketika kami harus menghidupi apa yang kami beritakan, agar semuanya menjadi berarti bagi pertumbuhan iman kami, menjadi berkat bagi orang-orang yang kami layani, dan menjadi kemuliaan bagi Nama Tuhan yang kami beritakan.


Marilah kita meneladani  Kristus, mendengarkan, melakukan, dan memberitakan kehendak Bapa dalam hidup kita sehingga Nama-Nya dipermuliakan.


1Yohanes 5:2 - Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - Sansan)

0 Response to "KEMULIAAN ALLAH DI BUMI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post