LANGKAH LANGKAH HISKIA KETIKA DALAM MENGHADAPI MASALAH DAN PERGUMULAN
Yesaya 37:16 (TB) "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi"
Yesaya 37:20 (TB) Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN."
Setiap orang pasti pernah menerima surat “ancaman” berupa teguran langsung ataupun masalah-masalah kehidupan yang mengancam kelangsungan pekerjaan, kesehatan, relasi dan banyak lagi.
Bagi karyawan atau rekanan bisnis mungkin berupa surat teguran (SP) karena melanggar kesepakatan, surat peringatan PHK, surat tilang dan lain sebagainya.
Atau ancaman dari Lab Klinik tentang hasil pemeriksaan kesehatan kita.
Tentu ada banyak respon kita atas surat “ancaman” itu. Ada yang takut, jengkel, marah, menangis, bersungut-sungut, mengumpat, emosi, stress, depresi, dan lain sebagainya.
Padahal hambatan, pergumulan dan masalah kehidupan itu adalah sesuatu yang pasti terjadi, baik itu yang simple terkait dengan kesalahan kita sendiri, atau tentang menurunnya fungsi organ yang memang harus kita terima dan jalani.
Dalam sebuah wawancara, Billy Graham ditanya tentang bagaimana ia menghadapi berbagai masalah kehidupan keluarga bahkan tantangan dunia penginjilan dan pelayanan. Billy Graham menyatakan bahwa semua hambatan yang harus dihadapi adalah makanannya sehari-hari. Ia bisa dan mampu menangani dan melewatinya karena Allah menolong.
Yang perlu dijaga adalah segala perkataan dan perbuatannya selalu memuliakan Allah.
Bandingkan sikap spontan kita saat dalam masalah dengan Hizkia. Hizkia menerima surat dari tangan para utusan itu dan membacanya. Kemudian, dia pergi ke Bait TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
Hizkia berdoa kepada TUHAN, katanya, “Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim, Engkaulah, hanya Engkau, Allah atas seluruh kerajaan di bumi. Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi”
Benarlah dikatakan bahwa respons awal akan menentukan akhir dari sebuah peperangan, kalah atau menang. Kalau respons kita buruk maka itu adalah kekalahan awal dari sebuah peperangan.
Saat Raja Hizkia menerima surat ancaman dari Sanherib, Raja Asyur, ternyata ia berespons dengan benar. Dikatakan bahwa dia pergi ke bait Tuhan serta membentangkan surat ancaman itu di hadapan Tuhan.
Ada dua hal yang hendak kita pelajari dari sikap Hizkia yakni:
Pertama, Hizkia mengadukan segala permasalahannya dan memercayakannya kepada Tuhan. Firman Tuhan mengatakan Hizkia membentangkan surat yang dia terima dari para utusannya di hadapan Tuhan. Dengan kata lain, Hizkia menceritakan beban berat, keluhan, ketakutan, kekecewaan, kekuatiran, atau tekanan yang dia alami kepada Tuhan. Namun, hal itu tidak berhenti di situ.
Kedua, Hizkia meninggikan Tuhan.
Dia mengatakan bahwa Tuhan bertakhta dan menjadikan langit dan Bumi. Atau dengan kata lain, Hizkia mendeklarasikan bahwa sekalipun dia sedang menghadapi masalah yang berat, sekalipun dia sedang kuatir, dia mengakui bahwa Tuhan jauh lebih besar dari masalah-masalah itu, Tuhan memegang kendali, dan dia mau bersandar kepada kebenaran itu.
Satu lagi hal penting dalam kisah di atas. Hizkia menghadap Tuhan bukan sebagai pilihan terakhir, tetapi sebagai prioritas utama
Dengan kata lain Hizkia membawa masalahnya pertama kepada Tuhan. Ia tidak mencari yang lainnya namun hanya kepada Tuhan sebagai yang pertama dan utama. Sebab persoalannya itu terlalu besar untuk ditangani juga tidak ada temannya yang akan sanggup membantunya kecuali hanya Tuhan sendiri yang mampu.
Dan ketika ia berdoa kepada Tuhan maka kalimat pertama yang diucapkannya adalah menyerukan atau menyebutkan kemahakuasaan Tuhan, “Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim, Engkaulah, hanya Engkau, Allah atas seluruh kerajaan di bumi. Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi” (ay. 16).
Hizkia memberikan pengakuan kepada Allah yang Maha Hebat, sekaligus ia menguatkan dan mengingatkan dirinya sendiri bahwa ada Allah yang Maha Kuasa yang menjadi andalannya.
Dalam keseharian kita, seperti saya katakan di awal, bahwa setiap kita tidak akan pernah luput dari "ancaman kehidupan"
Yang perlu kita pegang dan hidupi adalah "respon kita" terhadap ancaman tersebut.
Kami Agus Vita mengucapkan Selamat Tahun Baru 2024
Mari kita jalani tahun ini dengan dua strategi Hizkia,
Pertama
Cari Tuhan dan membentangkan segala permasalahan di hadapan Tuhan.
Kedua tetap meninggikan dan memprioritaskan Tuhan.
Soli deo Gloria
(Agus - Vita)
0 Response to "LANGKAH LANGKAH HISKIA KETIKA DALAM MENGHADAPI MASALAH DAN PERGUMULAN"