Iklan

MENERIMA KEKAYAAN ALLAH

Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. (1 Tawarikh 29:12)


Jika kita melihat tentang realita kehidupan dari kebanyakan manusia, maka dari hampir semua manusia yang ada bisa kita lihat bahwa mayoritas dari semua aktivitas kehidupan mereka, waktu yang mereka miliki, kebanyakan, dihabiskan hanya untuk mengejar kekayaan 

dan kemuliaan.


Semuanya dilakukan orang dengan tujuan untuk mencapai prestige karena sebagai manusia butuh untuk penghargaan.

Dan karena itulah orang tidak segan-segan menggunakan berbagai upaya bahkan jalan apapun yang ditempuh demi bisa memperoleh apa yang menjadi keinginannya itu. 


Karena itu tidak heran, banyak orang tidak malu-malu untuk bisa berbuat kotor dan jahat demi mendapatkan apa yang diingininya. 


Bagi mereka, Tuhan dianggap tidak ada. 

Ego manusia yang membuat orang berpikir sempit dan bersikap tidak mau tahu dengan orang lain, termasuk dengan Tuhan.

Maksud Allah bagi umat-Nya mengenai “kekayaan” bukanlah kaya dalam hal materi duniawi seperti yang jadi pemahaman banyak orang, tetapi kaya sebagai manusia roh dimana umat Tuhan menjadi kaya di dalam kasih setia dan kemurahan Allah di dalam kebenaran. 


Satu “harta surgawi” yang tidak akan pernah hilang karena dicuri atau habis di makan oleh ngengat. Melainkan harta surgawi yang kekal untuk selama-lamanya.


Harta surgawi yang lebih berharga bagi semua orang percaya. Begitu pula halnya dengan kemuliaan yang menurut pikiran manusia adalah ketika dirinya dihargai oleh sesama yang biasanya berupa harta, pangkat; kedudukan, gelar merupakan beberapa contoh dari apa yang bisa memperoleh kemuliaan dunia bagi dirinya.


Hal-hal itulah yang bisa membuat seseorang merasa bahwa dirinya lebih daripada orang lain dan apa yang sudah dicapai itu bisa menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi dirinya. 

Bahkan ada umat Tuhan di bidang pelayananpun selalu ingin dirinya beroleh pujian. 

Hal itu yang disebut dengan ‘mencuri kemuliaan Allah’


Sesungguhnya seorang hamba itu ; hanya melakukan apa yang Tuannya mau.

Jadi tidak ada yang bisa dibanggakan dan disombongkan dari pribadi seorang hamba. 

Sebagai orang percaya yang beriman dengan benar maka kekayaan dunia dan kemuliaan dunia sesungguhnya tidak perlu kita kejar karena hal itu justru tidak akan membawa kita kepada kehidupan kekal.


Orang yang berhikmat tentu, hidupnya akan lebih berfokus kepada harta kekayaan dan kemuliaan surgawi yang akan dianugerahkan Tuhan kepadanya ketika ia ada di dalam kerajaan surga.


Demikian juga dalam keluarga tugas suami sebagai imam adalah  bisa memberi teladan dan membawa istri serta anak-anak mereka kepada kebenaran sedangkan tugas istri adalah sebagai penolong bagi suami yang  membantu mendorong anak-anak mereka untuk bisa mengikuti dan taat terhadap nasehat dari ayah mereka. 


Itulah  tugas dan tanggung jawab suami maupun istri, berdua di dalam hidup berumah tangga sebagai orang percaya. 

Bukan untuk saling mencari siapa yang lebih berjasa dan berkuasa dalam rumah tangga yang sama sekali tidak mendatangkan kemuliaan Allah.


Tetap semangat!


(Stephen - Hera)

0 Response to "MENERIMA KEKAYAAN ALLAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post