Iklan

MELAYANI SESUAI KEHENDAK ALLAH

Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Filipi 2:13 (TB)

Setelah menerima anugerah keselamatan dari Allah lewat pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib dengan menerima dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita dan menjadi menjadi umat Nya; apakah kemudian langkah orang percaya sebagai umat Tuhan; berhenti hanya sampai di situ dan hanya menunggu sampai janji Allah tentang adanya hidup kekal tergenapi di dalam hidup kita?


Banyak dari orang percaya yang kurang mengerti dan memahami akan satu hal yang menjadi langkah yang harus orang percaya kerjakan di dalam menghidupi hidupnya sebagai umat Tuhan selama Tuhan masih memberikan kesempatan kepada dirinya masih ada di dunia ini; yaitu “mengerjakan keselamatan” yang sudah diterimanya. 

Dalam artian; keselamatan itu bisa saja hilang ketika kita mengabaikannya dengan kemudian orang percaya menghidupi hidupnya dengan “seenaknya” dan tidak hidup dengan hikmat takut akan Tuhan. 

Memang ada pemahaman lain yang berkata bahwa keselamatan itu cuma sekali dan berlaku untuk selamanya; tapi kita tidak perlu berpolemik tentang hal itu. 

Dan seperti yang bisa kita lihat; kebanyakan dari manusia selalu memiliki sikap egois (mementingkan diri sendiri) yang tinggi. 

Karena itu buka hal yang mudah bagi manusia untuk bisa mempraktekkan sikap rendah hati; rela dan tulus di dalam aktivitas hidupnya.


Karena itu bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk mau dengan rela; rendah hati dan tulus hati untuk meminta maaf kepada orang lain; ketika dirinya bersalah. 


Padahal; mengerjakan keselamatan itu memiliki arti juga bahwa sebagai umat Tuhan; orang percaya bisa menghargai anugerah keselamatan dari Tuhan dan membalas kebaikan dan kemurahan Tuhan itu dengan melayani Tuhan sebagai bukti bahwa kita mengasihi Dia.

Istilah manusia nya: tahu akan arti balas budi; karena memang sebagai manusia kita “diajarkan” untuk bisa melakukannya oleh orang tua kita. 

Menyenangkan hati sesama sama artinya dengan menyenangkan Tuhan. Hanya daja tanpa 


Allah sendiri (Roh Kudus) yang bekerja di dalam hidup kita; bisakah “manusia jasmani” kita melakukan yang Allah kehendaki di dalam hidup kita yaitu rela dan sanggup menyenangkan hati Allah?

Karena itu jika masih ada orang percaya yang punya sikap ego yang tinggi; patut dipertanya kan; sudahkah dirinya sebagai orang percaya menghidupi hidupnya dengan hikmat takut akan Tuhan? 

Mengerjakan keselamatan yang sudah ada di tangan Nya?

Jika tidak bisa atau belum mau dan rela mengerjakan nya; maka bukankah dirinya bisa dikategorikan dan masih tergolong dalam orang yang sombong dengan sikap ego nya yang tinggi. 

Jika memang masih seperti itu sikap dari orang percaya; pertanyaannya: Siapakah yang jadi panutan dan teladannya? 

Bukankah dia itu; lucifer, si “bapa pembohong”; yang “sudah terusir” dari surga karena kesombongan nya ingin menyamakan dirinya dengan Allah?

# Apakah yang dikerjakan itu menyenangkan hati Allah, yang bisa dikatakan juga sebagai sudah mengerjakan keselamatan yang sudah ada di tangan?

Ataukah sebaliknya justru tidak mengindah kan anugerah Tuhan itu sendiri?

Allah sudah memberi kita kelebihan akal pikiran; jadi hendaknya kita bisa memperguna kan nya dengan benar! Berhikmatlah!


Tetap semangat!


(Stephen - Hera)

0 Response to "MELAYANI SESUAI KEHENDAK ALLAH"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post